Pekanbaru (ANTARA) - Tim kesehatan hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau telah menyembuhkan sebanyak 30 sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang masih tetap mendapatkan perawatan intensif dari dinas terkait.

"Sebanyak 30 sapi yang sembuh dari PMK, itu merupakan bagian dari 68 sapi yang terinfeksi PMK berasal dari berbagai daerah di Riau," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKH Riau Faralinda Sari di Pekanbaru, Kamis.

Selain pengobatan, kata dia, vaksinasi PMK juga terus digencarkan untuk mencegah penyebaran virus. Hingga kini sebanyak 3.249 dosis vaksin telah disuntikkan ke sapi dan kerbau di berbagai wilayah Riau.

Kabupaten dengan cakupan vaksinasi tertinggi adalah Kampar dengan 1.000 dosis, disusul Indragiri Hulu (947 dosis), Pekanbaru (573 dosis), Dumai (350 dosis), Siak (223 dosis), Indragiri Hilir (60 dosis), serta UPT Pemprov Riau (96 dosis).

"Tahun ini Riau mendapatkan alokasi 53.600 dosis vaksin PMK yang akan dikirim secara bertahap. Pada tahap awal sekitar 30.000 dosis vaksin akan dikirim, dengan 4.600 dosis sudah diterima dan tambahan 13.000 dosis dijadwalkan tiba dalam Februari 2025," katanya.

Dalam upaya menekan serangan virus PMK itu, pihaknya juga melakukan desinfeksi kandang serta pengobatan agar ternak yang terjangkit bisa cepat pulih. Namun demikian pihaknya tetap mengimbau peternak untuk lebih waspada terhadap berbagai penyakit ternak, terutama di musim hujan dan banjir seperti saat ini.

Selain PMK, ancaman penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica (sapi ngorok) dan Jembrana juga meningkat akibat cuaca ekstrem.

"Musim hujan dan banjir dapat mempercepat penyebaran virus. Kami meminta peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan segera melaporkan jika ada ternak yang sakit," katanya.

Saat ini PMK telah menyebar di 15 desa, 11 kecamatan, dan enam kabupaten di Riau. Kabupaten Indragiri Hulu tercatat jumlah kasus tertinggi (26 kasus), diikuti oleh Indragiri Hilir (18 kasus), Kampar (9 kasus), Bengkalis dan Kuantan Singingi (masing-masing 5 kasus), serta Rokan Hulu (2 kasus).

Meski jumlah kasus tertinggi ada di Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar menjadi daerah dengan sebaran desa terbanyak yang terjangkit PMK yaitu di Kemang Indah, Tapung Lestari, Sei Simpang Dua, dan Batu Belah.

"Di Peranap, Indragiri Hulu, kami menemukan 16 kasus dalam satu desa saja. Ini menunjukkan pentingnya vaksinasi dan pencegahan sejak dini," kata Faralinda.

Pihaknya berharap dengan program vaksinasi dan pengobatan yang terus berjalan, penyebaran PMK di Riau bisa dikendalikan dan semakin banyak ternak yang sembuh.

 


Pewarta : Frislidia
Editor : Laily Rahmawaty
Copyright © ANTARA 2025