Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil mengusulkan agar grup musik Sukatani diangkat menjadi Duta Polri.

"Saya usulkan kepada Kapolri agar kelompok band Sukatani dijadikan Duta Polri untuk mengembalikan citra Polri Presisi," kata Nasir dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Anggota komisi DPR yang berfokus pada bidang hukum itu menyampaikan pernyataan tersebut, sebagai respons terhadap tanggapan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengenai lirik lagu Bayar Bayar Bayar.

Sementara itu, dia menyoroti isu mengenai vokalis Sukatani yang dipecat dari pekerjaannya sebagai guru.

Menurut dia, pihak sekolah seharusnya tidak memecat vokalis Sukatani, karena Kapolri pun tidak mempermasalahkan lagu Bayar Bayar Bayar. Terlebih, kata dia, Kepolisian melalui sejumlah upaya selalu berusaha mengimbangi demokrasi, dan tidak alergi dengan kritik.

"Kapolri Sigit pernah mengadakan perlombaan mural dan stand up comedy (komedi tunggal, red.) yang isinya mengkritik institusi Kepolisian," ujarnya.

Sebelumnya, grup musik Sukatani melalui unggahan di media sosial Instagram, @sukatani.band, Kamis (20/2), menyampaikan permohonan maaf terhadap Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan institusi Polri terhadap lagu Bayar Bayar Bayar.

"Memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu Bayar Bayar Bayar, yang liriknya bayar polisi, yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial, yang pernah saya upload ke platform Spotify, yang sebenarnya lagu itu saya ciptakan untuk oknum Kepolisian yang melanggar peraturan," kata Alectroguy selaku gitaris Sukatani dalam unggahan tersebut.

 

Kemudian, Kapolri ketika dihubungi awak media di Jakarta, Jumat (21/2), menegaskan Polri tidak antikritik, dan akan terus berbenah dengan mengevaluasi maupun memperbaiki kekurangan yang ada.


Dukung Sukatani...
 


Sejumlah komunitas di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggelar aksi solidaritas mendukung Band Sukatani untuk terus berkreasi termasuk menyampaikan kritik sosial melalui lagu berjudul "Bayar Bayar Bayar".

Aksi solidaritas dilakukan komunitas Cikarang Melawan, Menjaga Waras, Perpusatakaan Jalanan Cikarang dan Perpustakaan Jalanan Baca Kami bersama mahasiswa serta buruh di area Stadion Wibawa Mukti Cikarang.

"Gerakan ini sebagai bentuk kritik terhadap negara yang semakin ugal-ugalan membungkam karya seni," kata koordinator aksi solidaritas Alfiansyah di lokasi, Sabtu.

Ia menyatakan aksi solidaritas ini sekaligus untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah atas sejumlah respons antikritik terhadap kreasi seni belakangan mulai dari lukisan, pencekalan teater payung hitam di Bandung hingga teranyar Band Sukatani.

"Nah Band Sukatani ini disuruh polisi untuk klarifikasi dan meminta maaf. Bagi kami ini adalah kemunduran demokrasi karena karya seni semakin dibungkam. Kalau caranya seperti ini, bagaimana masyarakat bersuara," katanya.

Alfiansyah mengaku inisiasi gerakan ini didasari hati yang terketuk oleh tindakan-tindakan pemerintah melalui cara-cara pembungkaman sekaligus ingin membuktikan bahwa tindakan tersebut tidak benar.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota DPR usul grup musik Sukatani jadi Duta Polri

Pewarta : Rio Feisal
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025