Batam (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) menyiagakan personel dan peralatan untuk mengantisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama periode musim kemarau ini.
Direktur Samapta Polda Kepri Kombes Pol. Joko Adi Nugroho mengatakan pihaknya menindaklanjuti informasi dari BMKG yang menyatakan bulan Agustus hingga September wilayah Indonesia khususnya Kepri memasuki musim kemarau.
“Sesuai instruksi dari Kapolda kepada seluruh jajaran polda dan polres wilayah Kepri untuk mengantisipasi terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan,” kata Joko di Batam, Kamis.
Perwira menengah Polri itu menjelaskan Ditsamapta Polda Kepri memiliki unit khusus penanganan Karhutla dilengkapi personel dan juga peralatan, seperti mobil karhutla, seragam antiapi khusus penanganan kebakaran hutan dan lahan, serta peralatan pendukung lainnya.
Total ada 20 personel Ditsamapta Polda Kepri yang memiliki spesialisasi dalam penanganan karhutla, dua unit water canon yang berperan menyuplai air untuk kendaraan karhutla bila terjadi kebakaran.
“Kami punya satu uni kendaraan yang dimodifikasi, speknya untuk antisipasi kebakaran hutan dan lahan, kapasitas air 3.000 liter, dilengkapi genset untuk menarik air dari sumber ke lokasi, dan peralatan pelengkap lainnya,” ujarnya.
Kendaraan ini, kata dia, sudah pernah dioperasikan saat terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kepri beberapa waktu lalu.
Baca juga: 406 warna binaan Rutan Batam diusulkan terima remisi
Personel dan peralatan ini disiagakan 24 jam, bila terjadi kebakaran hutan dan lahan dapat segera turun ke lapangan.
Unit Karhutla Samapta Polda Kepri bergerak atas perintah sendiri apabila saat patroli menemukan titik api, langsung melakukan pemadaman. Yang kedua menindaklanjuti laporan masyarakat melalui sambungan telepon bila melaporkan adanya titik api.
“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kebakaran di Kota Batam, apabila mereka membutuhkan bantuan, kami siap memback-up,” kata Joko.
Saat ini, lanjut dia, belum ada laporan terkait titik api di wilayah Kepri, khususnya Kota Batam. Oleh karena itu, pihaknya memperkuat upaya pencegahan.
Pencegahan itu dilakukan dengan patroli dialogis oleh personel Samapta Polda Kepri yang mendatangi warga memberikan imbauan tentang kemarau ekstrem, mencegah tidak melakukan pembakaran lahan dan sampah.
“Kami juga menyampaikan hotline yang bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan apabila ada kebakaran hutan dan lahan, seperti call center 110,” ujarnya.
Baca juga: Ekonomi Kepri tumbuh tertinggi di Sumatera, mencapai 7,14 persen
Baca juga: Kepri anggarkan Rp5 miliar di APBD-P untuk lunasi tunda bayar