Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengintensifikasikan upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan memperluas jangkauan edukasi sepanjang tahun ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Korban Kekerasan DP3AP2KB Kota Batam Fisca Anggiana menyebut kegiatan penyuluhan pada 2025 telah dilaksanakan sebanyak 41 kali.
“Kegiatan penyuluhan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2025 sebanyak 41 kali. Terakhir kemarin pada Selasa 2 Desember, di SMP Negeri 9 Sagulung,” ujar Fisca saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Program ini menyasar beragam kelompok masyarakat agar pemahaman mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan semakin merata.
“Kami menyasar Bhabinkamtibmas, lembaga masyarakat, pemerhati perempuan dan anak, PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kota dan kecamatan, organisasi perempuan, majelis taklim, perguruan tinggi, kepala sekolah SD dan SMP, guru BK, wali murid, hingga siswa SMP sederajat,” kata dia.
Baca juga: Menteri Arifah kecam tindak kekerasan terhadap PRT di Batam
Upaya ini juga dilakukan secara kolaboratif bersama berbagai instansi dan unsur pendukung, termasuk Polresta Barelang, Konselor Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Provinsi Kepri, Kejaksaan Negeri, Densus 88, Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKPPMP), serta Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) Provinsi Kepri.
Fisca menegaskan bahwa edukasi berkelanjutan menjadi kunci pencegahan kekerasan yang kasusnya terus berkembang dan bervariasi.
Ia juga mengatakan pencegahan dan penanganan kekerasan membutuhkan kerja sama seluruh pihak secara berkesinambungan.
“Kekerasan selalu terjadi dan bentuknya pun mulai bervariasi, maka masyarakat, pemangku kepentingan, organisasi, dan semua lini harus memiliki pemikiran yang sama dalam pencegahan dan penanganannya,” ujar Fisca.
Ia menambahkan bahwa penyadaran mengenai perlindungan perempuan dan anak harus terus digencarkan agar Batam tetap menjadi kota yang aman dan nyaman bagi seluruh warganya.
Baca juga: Dirlantas ingatkan warga waspada penipuan e-tilang lewat SMS