Batam (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Karimun, Polda Kepulauan Riau mengerahkan personel Samapta untuk bersiaga memonitor kondisi banjir pesisir (rob) yang terjadi di sejumlah kecamatan di wilayah tersebut sejak Sabtu (6/12).
Kapolres Karimun AKBP Robby Topan Manusiwa dikonfirmasi di Batam, Senin, mengatakan personel Samapta disebar ke sejumlah lokasi rob, guna memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
“Kehadiran personel di lapangan merupakan bentuk respon cepat Polres Karimun dalam menghadapi situasi darurat seperti banjir rob,” katanya.
Perwira menengah Polri itu mengatakan hasil monitoring di sejumlah titik terdampak banjir rob mengalami genangan dengan ketinggian bervariasi, mulai dari di bawah mata kaki, sampai setinggi betis orang dewasa.
Menurut dia, kondisi tersebut masih dapat dikendalikan dan aktivitas masyarakat tetap berlangsung normal dengan pengawasan kepolisian.
“Kami memastikan masyarakat merasa aman dan terbantu,” kata Robby.
Sementara itu, Kasat Samapta Polres Karimun AKP Rizal Rahim menjelaskan, personel berpatroli ke sejumlah titik seperti Jalan Pamak Laut, Jalan Sei Ayam, dan Jalan Puakang.
Dalam patroli tersebut, kata dia, personel mengecek debit air laut serta memantau saluran pembuangan dan memastikan keamanan masyarakat di sekitar area terdampak.
Selain itu, kata dia, di sela-sela patroli, personel memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan bahaya banjir rob.
Personel juga berkoordinasi dengan polsek setempat guna memastikan langkah penanganan di lapangan.
“Samapta akan terus berada di lapangan untuk memantau perkembangan situasi sekaligus memastikan keselamatan masyarakat,” katanya.
Baca juga: Sejumlah kawasan pesisir Tanjungpinang dilanda banjir rob
Rizal memastikan jajarannya terus hadir di titik-titik rawan banjir rob.
“Kami mengimbau warga agar tetap berhati-hati dan segera menghubungi petugas bila membutuhkan bantuan,” kata Rizal.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karimun mengatakan tidak ada warga yang mengungsi karena banjir rob.
Banjir rob terjadi pada siang hari saat pasang laut mencapai puncaknya pukul 11.00 WIB - 12.00 WIB, sekitar pukul 14.00 WIB, air berangsur surut.
Warga memilih bertahan di rumahnya, dan sudah terbiasa dengan situasi yang dikenal oleh penduduk lokal sebagai “Pasang Keling” yang terjadi setiap Desember.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam sudah mengingatkan potensi banjir pesisir atau (Rob) yang berpotensi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada periode 4 sampai 13 Desember 2025.
Potensi banjir Rob dikarenakan adanya fenomena Fase Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) dan bulan purnama pada tanggal 4 Desember berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum dan dapat menimbulkan banjir pesisir (rob) di sekitar wilayah pesisir Kepri sampai tanggal 13 Desember.
Untuk wilayah Kabupaten Karimun banjir rob berpotensi terjadi di Pesisir Kecamatan Kundur Barat; Karimun; Meral dan sekitarnya pada periode 4 sampai dengan 10 Desember.
Baca juga: DPRD Batam minta pemda tingkatkan kesiagaan cuaca ekstrem