Batam (Antaranews Kepri) - Warga Negara Singapura membangun rumah di atas Perairan Kota Batam, Kepulauan Riau, tepat di seberang Pantai Terih yang dikelola masyarakat sebagai kampung wisata.

"Dibangun kelong (rumah makan), punya orang Singapura," kata warga Kampung Terih, Mak, di Batam.

Warga Singapura itu menyewa lahan di perairan langsung ke tuan tanah, kata dia. Jarak rumah dengan tepi Pantai Terih sekitar 200 meter.

Uang sewa yang dibayarkan WNA, termasuk pasokan air bersih yang diambil dari sumur di sekitar kampung.

"Tak tahu berapa dia bayar, tapi itu termasuk semua, air ambil dari sumur di sini," kata dia.

Warga Kampung Terih lainnya bercerita, rumah berwarna cokelat yang berdiri di atas laut itu dijaga oleh seorang warga sekitar.

"Orang Singapura tu tidak selalu ada di sana. Kadang dia datang bawa tamu," kata dia.

Ia tidak memastikan berapa luas rumah dengan dermaga untuk tambat kapal itu.

"Nampak dari sini kecil, tapi besar itu, delapan kamar itu, besar," kata dia.

Menurut dia, warga tidak keberatan dengan keberadaan rumah itu, karena pemilik dan warga tidak pernah saling mengganggu.

Kampung wisata Kampung Terih merupakan daerah tujuan destinasi wisata baru yang dihidupkan oleh pemuda desa.

Meski pantai tidak berpasir dan dikelilingi hutan bakau, namun ratusan warga mengunjungi di akhir pekan.

Kelompok pariwisata membangun hiasan yang "instagramable" di saba. Seperti bangunan rumah pohon, payung warna-warni yang dipasang di sepanjang dermaga dan kapal warna-warni. (Antara)

Editor : Pradanna Putra

Pewarta : YJ Naim
Editor : Kepulauan Riau
Copyright © ANTARA 2024