Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Hari terakhir kunjungan wisata di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dari Nusa Tenggara Barat (NTB) mengunjungi tempat-tempat wisata di Kabupaten Bintan, salah satunya adalah kolam renang terbesar di Asia Tenggara yang ada dikawasan wisata Lagoi.
"Ini adalah kunjungan terakhir kami di Tanjungpinang, dan besok kami akan bertolak ke Batam," kata Husnul Faizah, salah satu guru pendamping dari SMAN 1 Praya NTB, kepada Antara, Kamis.
Pesona wisata alam pulau Bintan tersebut telah memberikan, wawasan dan pengatahuan baru bagi para peserta SMN. Para guru pembimbing mengaku, berbagai kebudayaan dan potensi wisata bahari yang dimiliki oleh Kepulauan Riau sangat berbeda jauh dengan kondisi wilayah di daerah mereka.
Nusa Tenggara Barat merupakan daerah pegunungan dan sedikit sekali ditemukan laut, masyarakat yang ingin menikmati wisata pantai harus menempuh rute puluhan kilometer dari Lombok maupun Sumbawa.
"Ini berbeda dengan Kepulauan Riau, hampir setip sudut dikelilingi oleh laut dan untuk menjangkau pantai tidak membutuhkan waktu lama," katanya.
Ia mengatakan, di NTB bagi yang tinggal di kota kalau mau ke pantai, bisa menempuh rute berjam-jam untuk tiba lokasi pantai, kalau disini paling lama satu jam bahkan kurang dan hampir sekeliling kita laut," sebutnya.
Sebelum menuju ke tempat wisata Lagoi para peserta juga menyinggahi beberapa lokasi wisata lainnya, diantaranya kelenteng patung seribu wajah di Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, kilometer 14 Tanjungpinang, kemudian wisata gurun pasir Desa Busung Kecamatan Sri Kuala Lobam Kabupaten Bintan. Setelah itu para peserta menuju ke Lagoi Bay dan Treasure Bay lokasi kolam renang terbesar di Asia Tenggara yang ada di Kepualauan Riau.
Kegiatan ke Lagoi Bay adalah rangkaian terakhir selama enam hari para peserta SMN ini, berada di ibukota Provinsi Kepualauan Riau, Kota Tanjungpinang.
Selanjutnya pada Jumat (14/9) para peserta akan berkunjung ke kawasan industri Batamindo, Kantor Berita Antara Biro Kepri dan Persero Batam di Kota Batam sebelum kembali bertolak ke NTB, pada hari Minggu (16/9). (Antara)
"Ini adalah kunjungan terakhir kami di Tanjungpinang, dan besok kami akan bertolak ke Batam," kata Husnul Faizah, salah satu guru pendamping dari SMAN 1 Praya NTB, kepada Antara, Kamis.
Pesona wisata alam pulau Bintan tersebut telah memberikan, wawasan dan pengatahuan baru bagi para peserta SMN. Para guru pembimbing mengaku, berbagai kebudayaan dan potensi wisata bahari yang dimiliki oleh Kepulauan Riau sangat berbeda jauh dengan kondisi wilayah di daerah mereka.
Nusa Tenggara Barat merupakan daerah pegunungan dan sedikit sekali ditemukan laut, masyarakat yang ingin menikmati wisata pantai harus menempuh rute puluhan kilometer dari Lombok maupun Sumbawa.
"Ini berbeda dengan Kepulauan Riau, hampir setip sudut dikelilingi oleh laut dan untuk menjangkau pantai tidak membutuhkan waktu lama," katanya.
Ia mengatakan, di NTB bagi yang tinggal di kota kalau mau ke pantai, bisa menempuh rute berjam-jam untuk tiba lokasi pantai, kalau disini paling lama satu jam bahkan kurang dan hampir sekeliling kita laut," sebutnya.
Sebelum menuju ke tempat wisata Lagoi para peserta juga menyinggahi beberapa lokasi wisata lainnya, diantaranya kelenteng patung seribu wajah di Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, kilometer 14 Tanjungpinang, kemudian wisata gurun pasir Desa Busung Kecamatan Sri Kuala Lobam Kabupaten Bintan. Setelah itu para peserta menuju ke Lagoi Bay dan Treasure Bay lokasi kolam renang terbesar di Asia Tenggara yang ada di Kepualauan Riau.
Kegiatan ke Lagoi Bay adalah rangkaian terakhir selama enam hari para peserta SMN ini, berada di ibukota Provinsi Kepualauan Riau, Kota Tanjungpinang.
Selanjutnya pada Jumat (14/9) para peserta akan berkunjung ke kawasan industri Batamindo, Kantor Berita Antara Biro Kepri dan Persero Batam di Kota Batam sebelum kembali bertolak ke NTB, pada hari Minggu (16/9). (Antara)