Batam (ANTARANews Kepri) - Wisatawan mancanegara menyatakan merasa nyaman dan tidak takut menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru di Kota Batam, Kepulauan Riau, seiring dengan meningkatnya angka kunjungan wisman ke daerah setempat.
"Tentu saja kami merasa aman berada di sini, jika tidak, kami tidak akan ke Batam bersama rombongan besar," kata wisman asal Malaysia, Nadya di Batam, Rabu.
Nadya menyatakan tidak takut dengan berbagai kejadian teror yang pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia akan terjadi di Batam pada libur Natal tahun ini.
"Kami yakin Batam aman, Indonesia aman," kata dia.
Nadya datang ke Batam bersama keluarga besarnya untuk menghabiskan libur Natal. Selain berwisata belanja dan kuliner, Nadya berencana untuk mengunjungi ikon Batam, Jembatan Barelang.
Senada dengan Nadya, wisman asal Singapura, Moza, mengatakan tidak merasa takut berlibur di Batam, saat libur Natal tahun ini.
"Saya memang mendengar, tahun-tahun yang lampau pernah ada teror bom di Batam, tapi saya yakin Batam adalah tempat yang aman untuk menghabiskan waktu bersama-sama," kata dia.
Moza mengatakan senang bisa berlibur di Batam bersama kerabatnya.
"Orang-orang Batam ramah, banyak makanan yang enak," kata dia.
Sementara itu, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Kepulauan Riau, mencatat sebanyak 51.555 wisatawan mancanegara mengunjungi daerah setempat dalam sepekan memasuki libur Natal dan Tahun Baru 2019, Jumat-Selasa (20-25/12).
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Batam, Lucky Agung Binarto menyatakan, sepanjang lima hari terakhir, 87.571 orang memasuki Batam dari lima pelabuhan dan satu bandara internasional di Batam, sebsnysk 36.016 di antaranya adalah WNI yang kembali ke Tanah Air dan 51.555 orang lainnya adalah WNA.
Peningkatan kunjungan wisman paling tinggi terjadi pada Sabtu (23/12), yaitu sebanyak 15.159 WNA.
Imigrasi Batam juga mencatat sepanjang 5 hari terakhir, sebanyak 91.088 orang meninggalkan Batam melalui pelabuhan dan bandara internasional, 47.393 orang di antaranya adalah WNI yang berangkat ke Malaysia dan Singapura, dan 43.695 orang lainnya adalah WNA.
"Tentu saja kami merasa aman berada di sini, jika tidak, kami tidak akan ke Batam bersama rombongan besar," kata wisman asal Malaysia, Nadya di Batam, Rabu.
Nadya menyatakan tidak takut dengan berbagai kejadian teror yang pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia akan terjadi di Batam pada libur Natal tahun ini.
"Kami yakin Batam aman, Indonesia aman," kata dia.
Nadya datang ke Batam bersama keluarga besarnya untuk menghabiskan libur Natal. Selain berwisata belanja dan kuliner, Nadya berencana untuk mengunjungi ikon Batam, Jembatan Barelang.
Senada dengan Nadya, wisman asal Singapura, Moza, mengatakan tidak merasa takut berlibur di Batam, saat libur Natal tahun ini.
"Saya memang mendengar, tahun-tahun yang lampau pernah ada teror bom di Batam, tapi saya yakin Batam adalah tempat yang aman untuk menghabiskan waktu bersama-sama," kata dia.
Moza mengatakan senang bisa berlibur di Batam bersama kerabatnya.
"Orang-orang Batam ramah, banyak makanan yang enak," kata dia.
Sementara itu, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Kepulauan Riau, mencatat sebanyak 51.555 wisatawan mancanegara mengunjungi daerah setempat dalam sepekan memasuki libur Natal dan Tahun Baru 2019, Jumat-Selasa (20-25/12).
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Batam, Lucky Agung Binarto menyatakan, sepanjang lima hari terakhir, 87.571 orang memasuki Batam dari lima pelabuhan dan satu bandara internasional di Batam, sebsnysk 36.016 di antaranya adalah WNI yang kembali ke Tanah Air dan 51.555 orang lainnya adalah WNA.
Peningkatan kunjungan wisman paling tinggi terjadi pada Sabtu (23/12), yaitu sebanyak 15.159 WNA.
Imigrasi Batam juga mencatat sepanjang 5 hari terakhir, sebanyak 91.088 orang meninggalkan Batam melalui pelabuhan dan bandara internasional, 47.393 orang di antaranya adalah WNI yang berangkat ke Malaysia dan Singapura, dan 43.695 orang lainnya adalah WNA.