Batam (ANTARA) - PT TJK Power menyatakan kesiapannya untuk mendukung sistem kelistrikan di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau dengan membangun tambahan pembangkit listrik dalam dua tahun kedepan.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Usaha PT TJK Power, Ahmad Baihaqi Basyarah, mengatakan, saat ini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasam yang dikelola perusahaannya berkapasitas 2x55 MW.
"Pembangkit kita ini telah beroperasi sejak 2012 dan merupakan pembangkit yang cukup handal," kata dia kepada Antara di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan, rata-rata PLTU Tanjungkasam berhasil memasok listrik di atas 85 persen kepada PT PLN Batam sejak beroperasi hingga saat ini.
“Terkait rencana PLTU tahap kedua ini kami sudah mengajukan proposal beberapa tahun lalu dan akan mengirimkannya kembali ke pihak PLN Batam," jelasnya.
Menurutnya, saat ini lahan untuk pembangunan dua pembangkit lagi di Tanjungkasam sudah tersedia.
"Infrastruktur pendukung sudah siap, tinggal persetujuannya saja dan diharapkan dalam waktu sekitar dua tahun sudah bisa beroperasi,” ucapnya.
Kata dia, dengan adanya penambahan dua pembangkita lagi, PLTU Tanjungkasam nantinya akan memiliki pembangkit dengan kapasitas 4x55 MW atau 220 MW.
"Jumlah ini sudah memenuhi setengah kebutuhan energi listrik untuk Kota Batam," paparnya.
Baihaqi menambahkan, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2014, penambahan kapasitas pembangkitan pada pusat pembangkit tenaga listrik yang telah beroperasi di lokasi yang sama dapat dilakukan dengan mekanisme penunjukan
langsung.
Dengan adanya aturan ini, maka pengembangan PLTU TJK Power fase kedua dapat dilakukan TJK Power di lokasi yang sama.
"Lokasi kita sekarang itu memang disetting dapat memuat empat unit PLTU," jelasnya.
Selain itu lanjutnya, dengan adanya mekanisme penunjukan langsung, maka tidak diperlukan mekanisme tender. Sehingga TJK Power memiliki hak untuk pengembangan bisnis fase2.
Baihaqi menyatakan, kecukupan energi listrik di Kota Batam menjadi hal vital. Terlebih saat ini banyak pembangunan infrastruktur, perumahan, kawasan wisata dan industri.
"Ini juga sejalan dengan upaya kita dalam menarik dan meningkatkan investor asing serta turis mancanegara ke pulau Batam dan sekitarnya," paparnya.
"Untuk itu kami siap membangun pembangkit baru sesegera mungkin,” katanya.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Usaha PT TJK Power, Ahmad Baihaqi Basyarah, mengatakan, saat ini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasam yang dikelola perusahaannya berkapasitas 2x55 MW.
"Pembangkit kita ini telah beroperasi sejak 2012 dan merupakan pembangkit yang cukup handal," kata dia kepada Antara di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan, rata-rata PLTU Tanjungkasam berhasil memasok listrik di atas 85 persen kepada PT PLN Batam sejak beroperasi hingga saat ini.
“Terkait rencana PLTU tahap kedua ini kami sudah mengajukan proposal beberapa tahun lalu dan akan mengirimkannya kembali ke pihak PLN Batam," jelasnya.
Menurutnya, saat ini lahan untuk pembangunan dua pembangkit lagi di Tanjungkasam sudah tersedia.
"Infrastruktur pendukung sudah siap, tinggal persetujuannya saja dan diharapkan dalam waktu sekitar dua tahun sudah bisa beroperasi,” ucapnya.
Kata dia, dengan adanya penambahan dua pembangkita lagi, PLTU Tanjungkasam nantinya akan memiliki pembangkit dengan kapasitas 4x55 MW atau 220 MW.
"Jumlah ini sudah memenuhi setengah kebutuhan energi listrik untuk Kota Batam," paparnya.
Baihaqi menambahkan, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2014, penambahan kapasitas pembangkitan pada pusat pembangkit tenaga listrik yang telah beroperasi di lokasi yang sama dapat dilakukan dengan mekanisme penunjukan
langsung.
Dengan adanya aturan ini, maka pengembangan PLTU TJK Power fase kedua dapat dilakukan TJK Power di lokasi yang sama.
"Lokasi kita sekarang itu memang disetting dapat memuat empat unit PLTU," jelasnya.
Selain itu lanjutnya, dengan adanya mekanisme penunjukan langsung, maka tidak diperlukan mekanisme tender. Sehingga TJK Power memiliki hak untuk pengembangan bisnis fase2.
Baihaqi menyatakan, kecukupan energi listrik di Kota Batam menjadi hal vital. Terlebih saat ini banyak pembangunan infrastruktur, perumahan, kawasan wisata dan industri.
"Ini juga sejalan dengan upaya kita dalam menarik dan meningkatkan investor asing serta turis mancanegara ke pulau Batam dan sekitarnya," paparnya.
"Untuk itu kami siap membangun pembangkit baru sesegera mungkin,” katanya.