Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada Februari 2020 mencapai 124.465 orang atau mengalami penurunan 43,6 persen dibanding Januari 2020.
Kepala BPS Kepri Zulkipli di Tanjungpinang, Kepri, Rabu, mengatakan, jika dibandingkan Februari 2019, kunjungan wisman pada Februari 2020 turun sebanyak 46,63 persen.
"Kondisi ini imbas dari COVID-19," katanya.
Jumlah kunjungan wisman dari empat pintu masuk utama yang ada di wilayah tersebut yaitu Kota Batam turun 39,23 persen, Kabupaten Bintan turun 55,98 persen, Kota Tanjungpinang turun 69,21 persen dan Kabupaten Karimun turun 30,50 persen.
"Secara kumulatif Januari-Februari 2020, jumlah kunjungan wisman ke Kepri mencapai 345.161 orang, turun 18,99 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," katanya.
Baca juga: AJI Kota Tanjungpinang gagas gerakan jurnalis lawan COVID-19
Jumlah kunjungan wisman terbanyak pada Januari-Februari 2020 menurut pintu masuk yaitu di Kota Batam sebanyak 252.008 orang (73,01 persen), diikuti Kabupaten Bintan 59.044 orang (17,11 persen), Kota Tanjungpinang 16.167 orang (4,68 persen), dan Kabupaten Karimun 17.942 orang (5,20 persen).
Pada Februari 2020, kata dia jumlah wisman berkebangsaan Singapura yang berkunjung ke Kepri sebanyak 59.820 orang. Jika dibandingkan dengan Januari 2020, kunjungan wisman berkebangsaan Singapura turun sebesar 39,92 persen dari 99.575 orang pada Januari 2020.
Dari 10 negara wisman terbanyak yang berkunjung ke Kepri, semua mengalami penurunan pada Februari 2020 dibanding dengan bulan sebelumnya.
Sebagai contoh, jumlah kunjungan wisman berkebangsaan Tiongkok mengalami penurunan 98,39 persen pada Februari 2020 dibandingkan Januari 2020 atau turun dari 23.786 orang pada Januari 2020 menjadi hanya 384 orang pada Februari 2020.
Baca juga: Butuh kebijakan luar biasa untuk atasi dampak COVID-19
Wisman berkebangsaan Singapura masih merupakan wisman yang paling banyak berkunjung ke Kepri pada periode Januari hingga Februari 2020.
Wisman berkebangsaan Singapura ini mendominasi hampir setengah (46,18 persen) dari total seluruh kunjungan wisman yang masuk ke Kepri.
Selama Januari sampai Februari 2020, kunjungan wisman berkebangsaan Singapura tercatat sebanyak 159.395 orang.
Jumlah kunjungan terbanyak yang kedua adalah wisman berkebangsaan Malaysia sebesar 40.223 kunjungan atau 11,65 persen dari total kunjungan ke Kepri selama Januari-Februari 2020.
Baca juga: Presiden Jokowi harap RS Darurat Pulau Galang jadi RS Riset
Sementara, jumlah wisman berkebangsaan Tiongkok mencapai 24.170 orang atau 7 persen dari total kunjungan ke Kepri selama periode yang sama.
Secara berturut-turut, jumlah kunjungan terbanyak setelah wisman berkebangsaan Singapura, Malaysia, dan Tiongkok pada rentang bulan Januari hingga Februari
2020 adalah India (4,72 persen), Filipina (1,99 persen), Inggris (1,65 persen), Jepang (1,53 persen), Australia (1,28 persen), Korea Selatan (1,15 persen), dan Amerika (1,04 persen).
Kontribusi dari wisman 10 negara tersebut yaitu 78,20 persen dari total kunjungan wisman selama Januari-Februari 2020.
Baca juga: Presiden ingatkan pemerintah pusat dan daerah harus kerja sama cegah COVID-19
Kepala BPS Kepri Zulkipli di Tanjungpinang, Kepri, Rabu, mengatakan, jika dibandingkan Februari 2019, kunjungan wisman pada Februari 2020 turun sebanyak 46,63 persen.
"Kondisi ini imbas dari COVID-19," katanya.
Jumlah kunjungan wisman dari empat pintu masuk utama yang ada di wilayah tersebut yaitu Kota Batam turun 39,23 persen, Kabupaten Bintan turun 55,98 persen, Kota Tanjungpinang turun 69,21 persen dan Kabupaten Karimun turun 30,50 persen.
"Secara kumulatif Januari-Februari 2020, jumlah kunjungan wisman ke Kepri mencapai 345.161 orang, turun 18,99 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," katanya.
Baca juga: AJI Kota Tanjungpinang gagas gerakan jurnalis lawan COVID-19
Jumlah kunjungan wisman terbanyak pada Januari-Februari 2020 menurut pintu masuk yaitu di Kota Batam sebanyak 252.008 orang (73,01 persen), diikuti Kabupaten Bintan 59.044 orang (17,11 persen), Kota Tanjungpinang 16.167 orang (4,68 persen), dan Kabupaten Karimun 17.942 orang (5,20 persen).
Pada Februari 2020, kata dia jumlah wisman berkebangsaan Singapura yang berkunjung ke Kepri sebanyak 59.820 orang. Jika dibandingkan dengan Januari 2020, kunjungan wisman berkebangsaan Singapura turun sebesar 39,92 persen dari 99.575 orang pada Januari 2020.
Dari 10 negara wisman terbanyak yang berkunjung ke Kepri, semua mengalami penurunan pada Februari 2020 dibanding dengan bulan sebelumnya.
Sebagai contoh, jumlah kunjungan wisman berkebangsaan Tiongkok mengalami penurunan 98,39 persen pada Februari 2020 dibandingkan Januari 2020 atau turun dari 23.786 orang pada Januari 2020 menjadi hanya 384 orang pada Februari 2020.
Baca juga: Butuh kebijakan luar biasa untuk atasi dampak COVID-19
Wisman berkebangsaan Singapura masih merupakan wisman yang paling banyak berkunjung ke Kepri pada periode Januari hingga Februari 2020.
Wisman berkebangsaan Singapura ini mendominasi hampir setengah (46,18 persen) dari total seluruh kunjungan wisman yang masuk ke Kepri.
Selama Januari sampai Februari 2020, kunjungan wisman berkebangsaan Singapura tercatat sebanyak 159.395 orang.
Jumlah kunjungan terbanyak yang kedua adalah wisman berkebangsaan Malaysia sebesar 40.223 kunjungan atau 11,65 persen dari total kunjungan ke Kepri selama Januari-Februari 2020.
Baca juga: Presiden Jokowi harap RS Darurat Pulau Galang jadi RS Riset
Sementara, jumlah wisman berkebangsaan Tiongkok mencapai 24.170 orang atau 7 persen dari total kunjungan ke Kepri selama periode yang sama.
Secara berturut-turut, jumlah kunjungan terbanyak setelah wisman berkebangsaan Singapura, Malaysia, dan Tiongkok pada rentang bulan Januari hingga Februari
2020 adalah India (4,72 persen), Filipina (1,99 persen), Inggris (1,65 persen), Jepang (1,53 persen), Australia (1,28 persen), Korea Selatan (1,15 persen), dan Amerika (1,04 persen).
Kontribusi dari wisman 10 negara tersebut yaitu 78,20 persen dari total kunjungan wisman selama Januari-Februari 2020.
Baca juga: Presiden ingatkan pemerintah pusat dan daerah harus kerja sama cegah COVID-19