Sistem zonasi masih dominan pada PPDB 2021

id Pelaksanaan PPDB 2021

Sistem zonasi masih dominan pada PPDB 2021

Kepala Disdik Provinsi Kepri Muhammad Dali. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Muhammad Dali menyampaikan sistem zonasi masih dominan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 tingkat SMA/SMK/sederajat.

Dali merincikan penerimaan dengan sistem zonasi sebesar 65 persen, diikuti sistem prestasi dan afirmasi bagi calon siswa kurang mampu dan difabel masing-masing sebesar 15 persen, serta jalur perpindahan orang tua sebesar 5 persen.

"Namun ini baru rancangan, kita masih menunggu Peraturan Gubernur (Pergub). Kemungkinan satu atau dua hari ke depan sudah ditandatangani," kata Dali di Tanjungpinang, Kamis (10/6).

Dia menjelaskan untuk kriteria sistem zonasi akan disesuaikan antara jarak rumah calon siswa dengan sekolah yang diukur oleh GPS atau google map pada pendaftaran online.

"Dalam pendaftaran melalui website nanti, alamat calon siswa yang sesuai dengan KK (Kartu Keluarga) akan disesuaikan dengan sekolah yang masuk dalam zonasi," jelas Dali.

Sedangkan untuk jalur prestasi akademis, katanya, calon siswa wajib memenuhi kriteria nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

Untuk prestasi non akademis harus melampirkan sertifikat prestasi mulai dari OSN, O2SN, FLS2N, baik itu prestasi tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional maupun internasional.

Lanjut dia, untuk daya tampung siswa SMA/SMK/sederajat dalam PPDB tahun 2021 ini di Provinsi Kepri sekitar 29 ribu siswa. Jumlah tersebut, sudah termasuk sekolah negeri dan swasta.

Sementara jumlah siswa SMP yang lulus dan akan melanjutkan ke jenjang SMA sekitar 33 ribu siswa.

"Sisanya sekitar 4 ribu siswa kita arahkan ke sekolah yang memiliki daya tampung lebih. Karena, tahun ini sudah ada beberapa sekolah yang dapat izin operasional, penambahan ruang kelas baru (RKB), serta ada beberapa sekolah yang baru dibuka Batam," ungkapnya.

Dali menyampaikan pendaftaran PPDB 2021/2022 akan dimulai pada 28 Juni hingga 2 Juli 2021, dengan tetap menggunakan sistem online dan ada juga yang offline.

"Untuk jalur online, tidak terlalu berbeda dari aturan di tahun 2022," ujarnya.

Dali turut mengimbau kepada seluruh masyarakat bahwa strategi peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya ada di sekolah negeri, namun mulai merata ke semua sekolah termasuk swasta melalui standar nasional pendidikan.

"Peningkatan kualitas pendidikan di Kepri saat ini sesuai dengan visi misi Gubernur dan berjalan lurus dengan kesejahteraan di kalangan pendidik, namun dilakukan secara bertahap," demikian Dali.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE