Tanjungpinang (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana mengungkapkan Virus Omicron BA.4 dan Omicron BA.5, salah satu varian COVID-19 belum ditemukan di wilayah itu. Namun ia mengingatkan agar masyarakat harus tetap waspada.
"Omicron B.4 dan B.5 itu sudah ada sejak dua bulan lalu di sejumlah negara seperti Inggris dan Afrika Selatan Di Indonesia baru ditemukan di Bali," kata mantan Kepala Dinkes Kepri, Jumat.
Tjetjep mengemukakan virus itu cenderung lebih berbahaya dibanding varian Omicron sebelumnya. Namun dari studi kasus, warga yang sudah vaksinasi dosis penguat, rata-rata tidak bergejala bila terinfeksi virus itu.
Baca juga:
Lima kabupaten dan kota di Kepri nihil kasus aktif COVID-19
Snow City Singapura tawarkan diskon bagi WNI
Orang yang terinfeksi Omicron B.4 dan Omicron B.5 biasanya mengalami gejala pada umumnya pasien COVID-19 seperti demam, batuk, mudah lelah, hilang rasa atau bau. Namun ada gejala khusus bagi pasien yang terinfeksi virus itu yakni
sakit tenggorokan, sakit kepala, sakit dan nyeri, diare, ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki, dan iritasi pada mata.
"Dalam dua hari ini kasus aktif COVID-19 di Indonesia dan Singapura meningkat. Kami berharap masyarakat Kepri untuk mewaspadainya karena akses penduduk dari Singapura dan wilayah lainnya di Indonesia ke Kepri dibuka sejak akhir Februari 2022," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Adi Prihantara mengatakan lima kabupaten dan kota di wilayah itu yakni Kabupaten Lingga, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Natuna, Kabupaten Bintan dan Tanjungpinang, nihil kasus aktif COVID-19.
"Di Kepri, ada tiga pasien COVID-19 di Batam dan tiga pasien lainnya di Kabupaten Karimun," kata Sekda Kepri itu.
Baca juga:
TNI AL: Kapal tanker langgar teritorial Indonesia hindari biaya dari Singapura
TNI AL bantah Perwira minta uang Rp5,4 miliar untuk lepaskan kapal tanker
Adi mengemukakan Satgas Penanganan COVID-19 RI menetapkan Lingga sebagai Zona Hijau sejak sekitar sebulan. Anambas ditetapkan sebagai Zona Hijau sekitar dua pekan lalu.
Kasus aktif di wilayah itu tinggal enam orang setelah bertambah satu kasus baru di Kota Batam.
"Lima daerah lainnya di Kepri masih berstatus sebagai Zona Kuning atau risiko penularan rendah," ujarnya.
Berita Terkait
Pemkot Batam ajak masyarakat semarakkan MTQH X 2024
Jumat, 17 Mei 2024 18:10 Wib
Disperindag Batam tingkatkan sosialisasi Fuel Card untuk beli Pertalite
Jumat, 17 Mei 2024 16:39 Wib
Pemkot Batam targetkan galang dana Rp2 M untuk korban longsor di Sumbar
Jumat, 17 Mei 2024 15:28 Wib
Dinkes Tanjungpinang lanjutkan program layanan KB gratis hingga Juni 2024
Jumat, 17 Mei 2024 15:09 Wib
Casis Bintara korban begal diterima masuk Polri dari jalur disabilitas
Jumat, 17 Mei 2024 13:05 Wib
Kemensos berikan bantuan ke pelaku usaha di Natuna Kepri
Jumat, 17 Mei 2024 11:14 Wib
Pemkab Natuna ajak masyarakat untuk lestarikan budaya menganyam tikar
Jumat, 17 Mei 2024 10:53 Wib
Data Center BP Batam lebarkan sayap hingga ke Sumsel
Jumat, 17 Mei 2024 9:32 Wib
Komentar