BI catat 416.571 Merchant QRIS di Kepri hingga November 2022

id kepri,batam ,QRIS,BI ,merchant

BI catat 416.571 Merchant QRIS di Kepri hingga November 2022

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Batam, Rabu (30/11) (ANTARA/HO-Bank Indonesia Kepri)

Batam (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau mencatat jumlah Merchant (pedagang) QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebanyak 416.571 Merchant hingga 11 November 2022.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Riau Adidoyo Prakoso dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Batam, Rabu, mengatakan angka tersebut meningkat hingga 281,46 persen (year on year/yoy) dengan sebagian besar di antaranya merupakan pelaku usaha mikro dan kecil.

Terkait jumlah pengguna QRIS di Provinsi Kepri, ia menyampaikan hingga Oktober 2022 tercatat sebanyak 248.436 pengguna atau tumbuh 95 persen dari akhir tahun lalu.

"Perkembangan tersebut berdampak pada peningkatan jumlah transaksi Uang Elektronik sebesar 3,11 persen (yoy) dari sisi volume dan 11,87 persen (yoy) dari sisi nominal," kata Adidoyo.

Menurutnya kebiasaan masyarakat untuk bertransaksi secara non tunai yang terakselerasi selama pandemi terus berlanjut tercermin dari pertumbuhan transaksi, jumlah merchant QRIS dan pengguna baru.

Adidoyo menambahkan akselerasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah khususnya dalam pembayaran pajak dan retribusi menggunakan QRIS juga turut berkontribusi pada peningkatan tersebut.

"Dalam catatan kami, hampir seluruh pemda telah menggunakan QRIS dalam pemungutan pajak dan retribusi, dan ke depan penggunaannya akan terus diperluas pada berbagai jenis transaksi pemda," ujar Adidoyo.

Lebih lanjut ia menambahkan perbaikan kondisi perekonomian juga berdampak pada kinerja perbankan yang ditandai dengan tetap tingginya penyaluran kredit pada tahun 2022.

Pada Oktober 2022 penyaluran kredit tumbuh 11,25 persen (yoy), melambat dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar 12,78 persen (yoy) dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan) yang terjaga sebesar 3,07 persen.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit di Provinsi Kepri untuk keseluruhan tahun 2022 diperkirakan tumbuh pada kisaran 8,5 persen hingga 10,5 persen.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE