Ridwan Kamil resmi bergabung sebagai kader Partai Golkar
Jakarta (ANTARA) -
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ridwan Kamil jadi Waketum dan co-chair Bappilu Partai Golkar
Ridwan Kamil mengumumkan bahwa dirinya resmi bergabung sebagai kader Partai Golkar dengan posisi sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan co-chair Badan Pemenangan Pemilu.
"Saya sebenarnya tidak meminta, terserah Pak Airlangga. Tapi Pak Airlangga berbaik hati menempatkan saya di posisi Wakil Ketua Umum di (bidang) Penggalangan Pemilih dan co-chair Bappilu, Badan Pemenangan Pemilu," kata Ridwan Kamil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu.
Ia menyebut alasan pertama dirinya bergabung ke Partai Golkar karena menurutnya partai berlambang pohon beringin itu sebagai partai tengah.
"Partai Golkar itu sangat kuat sebagai simbol partai tengah, partai yang Pancasilais, partai yang terbuka, sehingga ini yang menjadi sebuah minat saya," kata dia.
Alasan kedua, lanjut dia, karena sejarah panjang Partai Golkar yang menunjukkan sebagai institusi yang sangat terhormat.
"Sehingga besar kecilnya, maju mundurnya memang dari individu-individu nya. Maka juga (kalau) individu-individu ini berkualitas maka yang diuntungkan adalah Indonesia karena partai politik mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut hajat hidup kita," kata dia.
Ketiga, lanjut dia, lantaran hubungan komunikasi baik yang terjalin antara dirinya dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang dinilainya hubungan politik yang tidak melulu matematis melainkan bisa pula humanis.
"Kami sering berdiskusi urusan ekonomi, dalam kapasitas beliau di kabinet, juga hal-hal personal, ya. Waktu saya kena musibah, beliau hadir lebih dari sekali, menyampaikan simpati. Bagi saya, itu kemanusiawian, kehumanisan Pak Airlangga. Itu sangat saya apresiasi," kata dia.
Ia menilai Partai Golkar sebagai partai yang selalu fokus dan konsisten melakukan pembangunan hingga kini.
"Membangun kekaryaan, progresif. Nah, itulah saya banget kira-kira. Saya orangnya enggak bisa diam. Saya ingin nya membangun, membereskan yang semrawut, meluruskan yang bengkok, ikhtiar-ikhtiar dan saya melihat sejarahnya membuktikan hal itu," kata dia.
Komentar