Jakarta (ANTARA) - Direktur Pemberitaan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Akhmad Munir menegaskan, menjaga praktik kerja para wartawan sesuai regulasi dan pedoman Kode Etik Jurnalistik menjadi cara ANTARA tetap sehat dan eksis di tengah tantangan disrupsi media akibat digitalisasi.
"Media mainstream tetap harus melakukan pendekatan jurnalistik. Dengan cara terus mencari fakta dan mengikuti KEJ. Ini yang perlu dilakukan. Dibutuhkan elaborasi antara media mainstream dan platform digital," kata dia dalam seminar "Media Sehat untuk Bangsa di Era Digital", Rabu.
Ia menjelaskan akibat adanya disrupsi media di era digital, tidak sedikit insan pers yang meninggalkan praktik kerja jurnalistik yang berkualitas. Seperti clickbait yang mengedepankan sensasi dan bombastis dibanding memastikan kebenaran informasi.
Di sisi lain, dominasi platform digital dalam penyebaran berita juga ikut mempengaruhi cara kerja media. Media tidak lagi berfokus pada penyebaran informasi yang didasarkan pada fakta, melainkan hanya mengikuti tren keinginan pengguna berdasarkan algoritma yang dimiliki para perusahaan raksasa teknologi.
Padahal, seharusnya media menjaga peran menjadi mata dan telinga masyarakat.
Berkaca dari fenomena itu, maka ANTARA tetap menyakini pendirian untuk dapat mencerdaskan, menghibur, dan memberdayakan masyarakat harus tetap dijaga dengan kinerja jurnalistik yang profesional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cara LKBN ANTARA tetap jadi media sehat di tengah era digitalisasi
Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA: Praktik kerja wartawan harus sesuai kode etik
Tangkapan layar Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir saat menjadi pembicara dalam seminar hibrid bertajuk "Media Sehat untuk Bangsa di Era Digital" yang berlangsung dari Medan, Rabu (8/2/2023). (ANTARA/Livia Kristianti) (ANTARA/Livia KristiantI)
Komentar