Natuna, Kepri, (ANTARA) - Perum Bulog berkolaborasi dengan berbagai instansi di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dalam penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di daerah itu.
Pemimpin Bulog Cabang Natuna Delly Bayu Putra di Natuna, Jumat, mengatakan langkah itu dilakukan untuk menjaga ketersediaan beras di masyarakat dan menjaga harga beras.
Ia mengatakan Bulog telah berkolaborasi dengan sejumlah pihak di antaranya TNI, Polri dan Pemerintah Kabupaten Natuna.
Skema penyaluran dilaksanakan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), di mana instansi yang menjadi pelaksana kegiatan, sedangkan Bulog menyediakan beras SPHP.
GPM terbaru dilaksanakan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Ranai, pada Jumat pagi.
“Penyaluran beras SPHP dapat dilakukan melalui sejumlah mekanisme, salah satunya adalah GPM. Program ini bisa dilaksanakan oleh berbagai instansi," ujar dia.
Baca juga: Dinsos Natuna: Sekolah Rakyat upaya memutus rantai kemiskinan
Dalam kegiatan tersebut, Bulog menyediakan 500 kilogram beras SPHP untuk didistribusikan kepada masyarakat. Jika antusiasme masyarakat tinggi dan stok habis, Bulog siap menambah pasokan.
Kegiatan GPM yang digelar bersama RRI Ranai akan berlangsung selama tiga hari, yakni pada 29 Agustus serta 1 dan 2 September 2025, bertempat di halaman Kantor RRI Ranai.
GPM tersebut, ia mengatakan, diharapkan dapat menjadi sarana efektif dalam menyalurkan beras SPHP langsung ke tangan masyarakat.
Lebih lanjut Delly mengatakan saat ini pelaksanaan GPM cukup masif dilakukan oleh instansi. Dalam satu pekan, kegiatan GPM bisa dilaksanakan hingga dua kali, tergantung permintaan dan kesiapan lokasi.
Dalam setiap kegiatan GPM, beras SPHP dijual dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk wilayah Natuna, HET beras SPHP ditetapkan sebesar Rp13.100 per kilogram atau Rp65.500 per lima kilogram.
“HET untuk beras SPHP masih sama, yakni Rp13.100 per kilogram. Di GPM, harga yang tawarkan bisa sedikit lebih rendah agar lebih terjangkau oleh masyarakat,” ujar dia.
Baca juga: SPPG Natuna mulai jangkau ibu hamil untuk tekan stunting

Komentar