Tanjungpinang (ANTARA) - Pemkot Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengimbau peternak atau pedagang sapi waspada membeli maupun mendatangkan hewan ternak dari luar daerah guna mencegah penularan penyakit kulit berbenjol atau Lumpy Skin Disease (LSD).
"Jangan membeli bibit ternak sapi dari daerah tertular LSD, kendati dapat tawaran harga murah," kata Kepala Bidang Peternakan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DP3 Kota Tanjungpinang Wantin Diarni di Tanjung Pinang, Senin.
Menurut Wantin, kedatangan ternak sapi dari luar daerah ke Tanjungpinang tetap harus mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku. Pihaknya siap melakukan pendampingan guna memastikan ternak sapi yang masuk ke daerah itu betul-betul bebas penyakit kulit berbenjol.
Baca juga:
Nilai usulan anggaran pembangunan infrastruktur di Tanjungpinang Rp700 miliar
Kodim Tanjungpinang intensifkan pengawasan pulau-pulau terluar
Dia juga mengklaim saat ini kondisi ternak sapi di Tanjungpinang masih terbebas dari penyakit kulit berbenjol. Hal itu berdasarkan pemantauan yang dilakukan ke kandang milik peternak sapi di Kota Gurindam tersebut.
"Hasilnya, petugas tidak menemukan tanda-tanda klinis LSD. Berdasarkan surveilans Balai Veteriner Bukittinggi, juga negatif LSD," ujar Wantin.
Wantin menjelaskan bahwa penyakit LSD menyerang ternak ruminansia, yaitu sapi dan kerbau melalui gigitan vektor serangga, seperti nyamuk, caplak dan lalat. Penularannya terjadi melalui air liur dan lendir hidung sapi yang terinfeksi.
Baca juga:
Bawaslu Tanjungpinang Rangkul dua organisasi disabilitas
Bawaslu Tanjungpinang Sediakan Posko Kawal Hak Pilih
Jika ada indikasi tertular LSD, maka ternak sapi akan demam tinggi, timbul benjolan pada kulit dengan batas yang jelas, dan terdapat keropeng pada hidung dan rongga mulut, demam serta hipersalivasi.
"Akibatnya ternak jadi malas bergerak, nafsu makan menurun. Pada ternak bunting akan mengalami keguguran, bahkan kemandulan pada ternak jantan," kata Wantin.
Ia pun menyampaikan, penyakit LSD disebabkan oleh virus yakni Lumpy Skin Disease Virus (LSDV), sehingga upaya pencegahan perlu ditingkatkan, di antaranya melalui biosecurity yang ketat dan pembatasan lalu lintas orang atau barang keluar masuk kandang.
"Akan tetapi masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan, karena LSD bukan zoonosis atau bukan penyakit yang menular dari hewan ke manusia," ujar Wantin.
Baca juga:
Pemkot Tanjungpinang salurkan bantuan pada 1.733 UMKM dan IKM
BMKG imbau warga Pulau Bintan waspada banjir rob pada 15-25 Februari 2023
Imigrasi Tanjungpinang deportasi WN Singapura usai dipenjara 7 tahun
BMKG minta waspadai hujan di mayoritas kota besar Indonesia, termasuk Tanjungpinang
Berita Terkait
KPU tetapkan 45 anggota DPRD Kepri terpilih, ini dia daftarnya
Kamis, 2 Mei 2024 18:26 Wib
Bapenda Kepri hadirkan Fuel Card Plus upaya tingkatkan PBB-KB
Kamis, 2 Mei 2024 18:16 Wib
Kunjungan wisman ke Kepri pada Maret 2024 mencapai 135.491 orang
Kamis, 2 Mei 2024 17:44 Wib
Imigrasi Batam pasang 15 autogate
Kamis, 2 Mei 2024 16:25 Wib
Pemkab Natuna Kepri gelar pelatihan kerja berbasis kompetensi secara gratis
Kamis, 2 Mei 2024 14:01 Wib
KPU Kepri sebut jumlah pemilih di Pilkada 2024 dibatasi 600 orang per TPS
Kamis, 2 Mei 2024 12:52 Wib
Pemkot Batam komitmen implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 12:44 Wib
Harga emas Antam kembali naik pada Kamis
Kamis, 2 Mei 2024 9:34 Wib
Komentar