Kupang (ANTARA) - Empat warga Desa Ate Dalo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur meninggal dalam bencana alam angin puting beliung pada Jumat sekitar pukul 14.30 WITA.
"Ada empat orang warga yang meninggal dalam peristiwa bencana alam angin puting beliung di Kabupaten Sumba Barat Daya," kata Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo di Kupang, Sabtu.
Selain empat korban meninggal, puting beliung juga menyebabkan dua orang warga mengalami patah tulang dan satu kritis akibat tertimpa material bahan bangunan.
Bencana alam angin puting beliung merusak 25 rumah penduduk setempat berlangsung saat hujan dengan intensitas lebat melanda Desa Ate Dalo.
"Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi NTT mencatat sebanyak 25 unit rumah warga rusak akibat angin puting beliung," kata Amrosius Kodo.
Kendati demikian kata dia BPBD Kabupaten Sumba Barat Daya belum merinci tingkat kerusakan serta jumlah warga yang terdampak akibat peristiwa tersebut.
Dia mengatakan para petugas dari BPBD Kabupaten Sumba Barat Daya dan unsur terkait lainnya masih melakukan upaya penanganan darurat di lokasi bencana, seperti evakuasi dan penilaian kebutuhan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Empat warga Sumba Barat Daya di NTT meninggal akibat puting beliung
Berita Terkait
Mantan Kabareskrim: Butuh ketelitian untuk ungkap pembunuhan Vina Cirebon
Selasa, 21 Mei 2024 16:53 Wib
BPBD sebut kerugian akibat puting beliung di Karimun capai Rp4,9 miliar
Selasa, 21 Mei 2024 16:32 Wib
Jember dan Lumajang rasakan getaran gempa Malang dengan magnitudo 5,3
Selasa, 21 Mei 2024 9:03 Wib
Presiden ke Sumbar, tinjau lokasi banjir bandang
Selasa, 21 Mei 2024 7:40 Wib
BPBD: Sembilan rumah warga di Bintan rusak akibat puting beliung
Senin, 20 Mei 2024 16:21 Wib
Puluhan rumah di kawasan padat penduduk Palangka Raya hangus terbakar
Senin, 20 Mei 2024 12:37 Wib
Bus Surya Kencana terguling di Lombok Timur
Senin, 20 Mei 2024 9:48 Wib
BNPB: Lebih 400 penduduk dievakuasi setelah Gunung Ibu meletus
Minggu, 19 Mei 2024 11:34 Wib
Komentar