Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau meningkatkan pemahaman generasi muda di daerah itu terhadap nilai budaya Melayu melalui seminar budaya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Jumat, mengatakan seminar budaya merupakan forum resmi yang sifatnya ilmiah.
"Yang jelas saya lihat data tahun 2008 terakhir berseminar budaya, jadi sudah lama sekali. Kemudian kalau secara praktis kita sudah sering bicara tentang budaya tanjak, berbaju melayu, pantun, dan lainnya," kata dia.
Ia menyebutkan nilai-nilai budaya Melayu harus terus digali, dilestarikan, serta dimajukan.
Ia menjelaskan melalui seminar budaya juga dibahas terkait dengan adab, perilaku, dan sopan santun saat berinteraksi dengan orang tua.
"Sebagai contoh yang simpel yaitu gestur tubuh mereka, misalnya kaki tidak boleh diangkat di depan orang tua, kemudian kalau jalan di depan orang tua juga harus menunduk. Itu hal-hal yang dari dulu kita tanamkan. Apakah di anak muda kita sekarang masih ada," kata dia.
Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid mengatakan seminar tersebut juga merupakan komitmen Pemkot Batam untuk menyematkan visi Kota Batam yang madani melalui Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu.
“Kita sudah punya perda, barangkali turunannya perwako perlu kita mantapkan lagi, contohnya dalam berpakaian Melayu. Salah satu komitmen kita pemerintah untuk menjaga budaya karena pada pakaian Melayu ini banyak mengandung nilai-nilai budaya kita,” kata dia.
Ia berharap, generasi muda dapat menanamkan nilai-nilai budaya yang ada di Tanah Melayu, salah satunya budaya bergotong royong.
“Di Batam nilai kegotongroyongan merupakan nilai budaya kita. Alhamdulillah Batam aman dan tenteram wujud kebudayaan kita sudah terpatri yang bernaung di bawah Lembaga Adat Melayu (LAM),” ujar dia.
Komentar