Surabaya (ANTARA) - Fenomena pasir bersalju tengah terjadi di Gunung Bromo. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun mengajak masyarakat tak menyia-nyiakan momen itu untuk berkunjung ke sana.
"Ini fenomena tahunan yang cukup langka. Inilah sisi lain keindahan Gunung Bromo yang selalu membuat kita begitu takjub akan keindahan yang ditawarkan," kata Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jumat.
Fenomena pasir bersalju atau disebut "frozen" di lautan pasir adalah sisi lain keindahan Gunung Bromo yang hanya bisa dinikmati saat musim kemarau, khususnya di pagi hari.
Pada waktu tersebut, suhu sangat dingin sehingga permukaan lautan pasir Gunung Bromo di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo seperti terlapisi butiran es.
Embun salju ini biasanya terjadi selama Juni hingga Agustus karena terjadinya puncak kemarau di Bromo, sehingga mengakibatkan suhu turun secara ekstrem.
Gubernur menyebut, fenomena ini biasa disebut frozen atau membeku, tapi ada juga menamainya embun upas atau embun salju yang tidak terjadi setiap hari, tapi hanya bila suhu mendekati 0 derajat Celcius atau di bawahnya.
"Tapi ingat, bila melihat fenomena ini, jangan lupa menjaga kehangatan tubuh. Siapkan obat obatan, kenakan jaket tebal, kaos tangan, maupun penutup kepala dan kaki," kata Khofifah.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Septi Eka Wardhani mengatakan fenomena embun upas seringkali terjadi khususnya di kawasan Gunung Bromo pada musim kemarau.
Menurut dia, fenomena embun upas tersebut hanya dijumpai pada saat pagi hari, atau sebelum matahari terbit dengan sempurna.
Fenomena embun upas tersebut, juga bisa terjadi di kawasan Ranupane dan Ranu Regulo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Khofifah: Pasir bersalju Bromo jadi momen kunjungan wisata
Komentar