Kadispar Kepri tegaskan wisata Pulau Penyengat gratis
Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Luki Zaiman Prawira menegaskan wisata ke Pulau Penyengat tidak dipungut biaya masuk objek wisata.
"Setiap wisatawan yang datang langsung menuju Pulau Penyengat tidak dipungut biaya masuk dan biaya lain di objek wisata," ujar Luki kepada ANTARA di Tanjungpinang, Kepri, Ahad.
Ia juga menyebutkan wisatawan mancanegara (wisman) didominasi oleh wisman asal Singapura dan Malaysia. Hal ini tak lepas dari sisi sejarah yang lekat dengan kedua negara tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, jumlah wisman yang berkunjung ke provinsi itu pada Mei 2023 tercatat sebanyak 52.430 kunjungan wisman asal Singapura, kemudian sebanyak 15.647 kunjungan wisman asal Malaysia.
Disusul 4.806 kunjungan wisman India, kemudian 3.854 kunjungan wisman Tiongkok serta 2.102 kunjungan wisman Filipina.
Jumlah kunjungan wisman ke Kepri pada Mei 2023 juga mengalami peningkatan sebesar 316,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai Desa Wisata Pulau Penyengat, Kepulauan Riau memiliki daya tarik wisata yang sarat akan wisata sejarah.
"Berwisata religi di masjid raya dan makam ulama merupakan salah satu aktivitas yang dapat dilakukan di Pulau Penyengat, selain itu wisatawan dapat melakukan perjalanan ke masa lalu dengan mengunjungi berbagai bangunan peninggalan sejarah serta mengambil pelajaran bagi masa kini karena di pulau ini terdapat berbagai peninggalan bersejarah yang di antaranya adalah Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur hingga benteng pertahanan," ujar Sandiaga.
Pulau Penyengat termasuk komplek istana yang ada di dalamnya, lanjut dia, sejak 19 Oktober 1995 telah dicalonkan ke UNESCO untuk dijadikan salah satu situs warisan dunia.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 112/M/2018 tentang Kawasan Cagar Budaya Pulau Penyengat sebagai Kawasan Cagar Budaya Tingkat Nasional.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyampaikan Pemerintah Pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengucurkan anggaran Rp25 miliar untuk proyek revitalisasi lanjutan tahap II Pulau Penyengat.
Menurut Ansar dana itu akan digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas jalan di Pulau Penyengat sepanjang 3,5 kilometer serta membangun saluran drainase yang dilengkapi dengan saluran utilitas dan street furniture. Jalan yang akan direvitalisasi meliputi jalan Rumah Hakim, jalan Istana Laut, dan Kampung Datuk.
"Harapan kami adalah setelah jalan-jalan ini selesai direvitalisasi, wisatawan yang berkunjung ke Penyengat dapat menikmati pemandangan tanpa harus merasakan jalan yang rusak atau berlubang, serta dapat melihat Pulau Penyengat dari lingkar luar pulau," kata Gubernur Ansar.
Selain itu, ia juga akan mengganti lampu yang mati di ruas jalan dari pelabuhan ke kawasan pemukiman warga Pulau Penyengat.
Ia meminta agar lampu-lampu tersebut tidak perlu lagi menggunakan token, karena jika token habis tidak ada yang mengisinya.
"Kami berharap lampu-lampu ini dapat dihubungkan ke meteran PLN, sehingga tidak ada lagi lampu yang mati," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kadispar Kepri tegaskan wisata Pulau Penyengat tidak dipungut biaya
"Setiap wisatawan yang datang langsung menuju Pulau Penyengat tidak dipungut biaya masuk dan biaya lain di objek wisata," ujar Luki kepada ANTARA di Tanjungpinang, Kepri, Ahad.
Ia juga menyebutkan wisatawan mancanegara (wisman) didominasi oleh wisman asal Singapura dan Malaysia. Hal ini tak lepas dari sisi sejarah yang lekat dengan kedua negara tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, jumlah wisman yang berkunjung ke provinsi itu pada Mei 2023 tercatat sebanyak 52.430 kunjungan wisman asal Singapura, kemudian sebanyak 15.647 kunjungan wisman asal Malaysia.
Disusul 4.806 kunjungan wisman India, kemudian 3.854 kunjungan wisman Tiongkok serta 2.102 kunjungan wisman Filipina.
Jumlah kunjungan wisman ke Kepri pada Mei 2023 juga mengalami peningkatan sebesar 316,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai Desa Wisata Pulau Penyengat, Kepulauan Riau memiliki daya tarik wisata yang sarat akan wisata sejarah.
"Berwisata religi di masjid raya dan makam ulama merupakan salah satu aktivitas yang dapat dilakukan di Pulau Penyengat, selain itu wisatawan dapat melakukan perjalanan ke masa lalu dengan mengunjungi berbagai bangunan peninggalan sejarah serta mengambil pelajaran bagi masa kini karena di pulau ini terdapat berbagai peninggalan bersejarah yang di antaranya adalah Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur hingga benteng pertahanan," ujar Sandiaga.
Pulau Penyengat termasuk komplek istana yang ada di dalamnya, lanjut dia, sejak 19 Oktober 1995 telah dicalonkan ke UNESCO untuk dijadikan salah satu situs warisan dunia.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 112/M/2018 tentang Kawasan Cagar Budaya Pulau Penyengat sebagai Kawasan Cagar Budaya Tingkat Nasional.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyampaikan Pemerintah Pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengucurkan anggaran Rp25 miliar untuk proyek revitalisasi lanjutan tahap II Pulau Penyengat.
Menurut Ansar dana itu akan digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas jalan di Pulau Penyengat sepanjang 3,5 kilometer serta membangun saluran drainase yang dilengkapi dengan saluran utilitas dan street furniture. Jalan yang akan direvitalisasi meliputi jalan Rumah Hakim, jalan Istana Laut, dan Kampung Datuk.
"Harapan kami adalah setelah jalan-jalan ini selesai direvitalisasi, wisatawan yang berkunjung ke Penyengat dapat menikmati pemandangan tanpa harus merasakan jalan yang rusak atau berlubang, serta dapat melihat Pulau Penyengat dari lingkar luar pulau," kata Gubernur Ansar.
Selain itu, ia juga akan mengganti lampu yang mati di ruas jalan dari pelabuhan ke kawasan pemukiman warga Pulau Penyengat.
Ia meminta agar lampu-lampu tersebut tidak perlu lagi menggunakan token, karena jika token habis tidak ada yang mengisinya.
"Kami berharap lampu-lampu ini dapat dihubungkan ke meteran PLN, sehingga tidak ada lagi lampu yang mati," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kadispar Kepri tegaskan wisata Pulau Penyengat tidak dipungut biaya
Komentar