Pemkot Tanjungpinang resmi terapkan pembayaran parkir non tunai di 11 titik

id Parkir non tunai,kepri,tanjungpinang,pemkot tanjungpinang,ansar ahmad

Pemkot Tanjungpinang resmi terapkan pembayaran parkir non tunai di 11 titik

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad meluncurkan program parkir non tunai (QrisYe) di lapangan kantor Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang, Rabu (13/12/2023). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Kepri)

Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Pemerintah Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) resmi menerapkan pembayaran parkir secara non tunai bernama QrisYe di 11 titik lokasi percontohan yang diluncurkan oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.

Sebanyak 11 lokasi percontohan pembayaran parkir non tunai tersebut adalah di Kedai Kopi Kilometer 10, Manabu Bintan Restoran, Mr. Blitz, Cooler City, Pizza Hut, Soedoeng Rembulan, Tema Coffee, Oucha Ice Cream Kilometer 8, Oucha Ice Cream Kilometer 9, Rumah Makan Mbah Darmo serta Momoyo Ice Cream Kilometer 9.

"Dengan ini Tanjungpinang dapat menjadi proyek percontohan bagi kabupaten/kota lainnya dalam percepatan pertumbuhan ekonomi melalui transformasi digital parkir non tunai,” kata Ansar saat meluncurkan parkir non tunai di lapangan Kantor Dinas Perhubungan Tanjungpinang, Kepri, Rabu.

Ansar menyampaikan dukungannya kepada Pemkot Tanjungpinang yang bekerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk ( BTN) melalui penerapan parkir non tunai (QrisYe) ini, terlebih Provinsi Kepri juga menjadi provinsi dengan implementasi QRIS terbaik di Wilayah Sumatra pada tahun 2022.

Melalui transformasi digital parkir non tunai diharapkan berdampak besar dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat.

“Percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi akan memberikan banyak manfaat, yaitu memperkuat efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah, meningkatkan kualitas pelayanan publik, berupa kecepatan transaksi keuangan, dan transparansi, mencegah adanya kecurangan transaksi keuangan serta mempercepat integrasi ekonomi dan keuangan digital,” jelasnya.

Ansar juga berharap ke depan penerapan pembayaran secara digital diperluas lagi cakupannya oleh Pemkot Tanjungpinang, bukan hanya sebatas perparkiran namun juga menyasar kegiatan perekonomian masyarakat di pasar-pasar rakyat.

“Karena ini program baru, sosialisasikan secara masif kepada masyarakat agar masyarakat kita paham digital karena pembayaran non tunai pada dasarnya lebih aman,” ujarnya.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Tanjungpinang Hasan mengatakan percepatan dan perluasan digitalisasi merupakan amanat pemerintah pusat yang harus dikerjakan oleh pemerintah daerah.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh Pemkot Tanjungpinang adalah melalui peluncuran pembayaran parkir non tunai (QrisYe). QrisYe adalah program yang memungkinkan masyarakat membayar parkir dengan menggunakan aplikasi QRIS, seperti GoPay, OVO, LinkAja, Dana dan sebagainya.

"Dengan begitu, masyarakat tidak perlu lagi membawa uang tunai atau koin untuk membayar parkir," ujar Hasan.

Ia menambahkan dalam waktu dekat, pemkot bersama Pelindo I Cabang Tanjungpinang juga akan meluncurkan penjualan tiket kapal elektronik atau e-ticket.

Selain itu, untuk restoran, rumah makan dan kafe termasuk swalayan akan diterapkan digitalisasi pembayaran pajak daerah dengan pemasangan tapping box sehingga meminimalisir terjadinya penyelewengan.

"Kalau semua terlaksana dengan baik, tentunya pendapatan asli daerah Tanjungpinang akan lebih baik, sehingga mendorong pembangunan dan ekonomi masyarakat,” katanya.

Baca juga:
Polresta Tanjungpinang siagakan 517 personel untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2024

Kemenkeu serahkan DIPA Kepri 2024 senilai Rp17,14 triliun

Batam jadi rujukan belajar soal daerah layak anak


 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE