Polri dan PSSI kerja sama mengungkap judi bola beromzet hingga Rp481 miliar

id Judi bola, mabes polri, bareskrim polri, kapolri jenderal listyo, ketum pssi, erick thohir

Polri dan PSSI kerja sama mengungkap judi bola beromzet hingga Rp481 miliar

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (kiri) dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kanan) menyampaikan paparan dalam konferensi pers kasus dugaan judi daring terkait kompetisi sepak bola Indonesia di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/12/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

Jakarta (ANTARA) -
Polri dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bekerja sama mengungkap kasus judi bola yang memiliki omzet hingga Rp481 miliar.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Rabu, mengatakan situs judi bola yang diungkap oleh Satgas Anti-Mafia Bola Polri dan Satgas Anti-Mafia Bola Independen adalah SBOTOP yang diduga menjadi sponsor salah satu klub sepak bola di Tanah Air.

"Saya kira ini juga sudah dikenal karena perputaran uangnya sudah mencapai ratusan miliar," kata Sigit.

Untuk mengamankan situsnya, kata Sigit, peladen atau server dari situs judi bola SBOTOP tersebut berada di Filipina. Situs judi bola ini diikuti hampir 43 ribu anggota yang tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Kami melakukan kerja sama dengan rekan-rekan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) untuk menelusuri, memblokir dan melakukan tracing terkait perputaran uang yang ada," kata Kapolri.

Ia mengatakan pengungkapan yang dilakukan saat ini bukan akhir, tetapi akan terus berlanjut sesuai komitmen bersama Polri dan PSSI untuk memberantas permainan judi yang akan memengaruhi kompetisi sepak bola di Indonesia.

Polri membuka kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan informasi apabila mengetahui ada tindak pidana judi bola atau pengaturan skor dalam sepak bola Indonesia.

"Jadi, ini akan terus kami lakukan, juga membuka kesempatan kepada masyarakat atau siapa pun yang akan memberikan informasi ataupun menjadi whistleblower untuk menginformasikan kepada Satgas Anti-Mafia Bola dan akan kami tindaklanjuti," kata dia.

Sementara itu, Kepala Satgas Anti-Mafia Bola Polri Inspektur Jenderal Polisi Asep Edi Suheri menjelaskan bahwa satgas menangkap empat orang tersangka, berinisial S, DR, L, dan TRR yang berperan mengumpulkan rekening sehingga akun SBOTOP dapat dijalankan.

Selain itu, tim satgas masih melakukan pencarian terhadap tiga orang lainnya, yaitu satu WNI berinisial CT dan dua orang warga negara China yang diduga terlibat dalam penyedia rekening untuk operasional situs SBOTOP.

"Terkait DPO berinisial CT, kami juga sudah melakukan upaya pencekalan dan pencegahan ke luar negeri terhadap yang bersangkutan," kata Asep.

Kasus judi bola ini diungkap berdasarkan laporan polisi yang diajukan oleh SOS pada Oktober 2023.

SBOTOP adalah situs judi online berskala internasional yang menyediakan berbagai permainan judi, termasuk sepak bola dengan anggota sekitar 43 ribu yang tersebar di sejumlah negara

Modus operandi yang dilakukan para pelaku adalah dengan menyediakan dua situs, yaitu www.bolethai.com dan www.sepak.com beserta rekening bank dan payment gateway untuk mengumpulkan dana deposit dari hasil praktik perjudian yang selama satu tahun ini omzetnya mencapai Rp481 miliar.

"Dari hasil penyidikan yang kami dapat, server situs SBOTOP ini diduga berada di Filipina, tetapi hal tersebut masih kami dalami," kata Asep.

Kemudian hasil penyelidikan, situs SBOTOP diduga mensponsori salah satu klub sepak bola di Indonesia dan kasus ini sedang didalami oleh Satgas Anti-Mafia Bola.

Mengenai perkara SBOTOP, penyidik telah memeriksa sebanyak 16 orang saksi dan dua ahli saksi ITE (informasi transaksi elektronik), serta dua ahli saksi pidana dan satu ahli transaksi keuangan dari PPATK.

"Selanjutnya kami sudah melakukan pemblokiran dan penyitaan dari rekening situs SBOTOP dengan nominal sekitar Rp5 miliar rupiah," kata Asep.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir memastikan tidak akan pandang bulu dalam membasmi mafia bola sampai ke akar-akarnya demi menciptakan iklim sepak bola Indonesia yang bersih dan berprestasi di level dunia,

Hal ini disampaikan Erick dalam konferensi pers Satgas Anti Mafia Bola di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/12). Pada pidatonya, Erick mengucapkan terima kasih atas keseriusan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Kapolri dalam mendorong pengungkapan Mafia Sepakbola di Indonesia.

"Hal yang luar biasa terjadi hari ini bahwa cita-cita sebagai bangsa yang ingin memiliki sepakbola bersih dan berprestasi dilakukan terus menerus oleh Presiden Jokowi dan Presiden (FIFA) Gianni Infantino. Mereka percaya sepak bola Indonesia bisa jadi yang terbaik di Asia Tenggara, Asia, dan bahkan di dunia," kata Erick, melansir dari laman resmi PSSI, Rabu.

Ia pun mengatakan, sebagai bentuk keseriusannya dalam menangani masalah mafia bola, ia dan PSSI siap diperiksa apabila nantinya dibutuhkan untuk pengungkapan mafia bola. Hal ini dilakukannya sebagai wujud transparansi PSSI di era kepemimpinannya.

"Oleh karena itu, saya dan PSSI siap diperiksa jika memang diperlukan dalam pengungkapan mafia bola ini. PSSI akan selalu transparan," kata dia..

Erick mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan harapan Presiden Joko Widodo dan Infantino, dan pecinta sepak bola Indonesia, maka PSSI dan Polri telah membentuk Satgas Anti Mafia Bola Polri. Kemudian juga dilengkapi oleh Satgas Anti Mafia Bola Independen sebagai pendampingan.

"FIFA dan pemerintah ingin mendorong sepak bola Indonesia tidak terindikasi adanya pengaturan skor," kata pria 53 tahun itu.

"Kapolri selalu ingatkan kepada saya agar dinamika yang terjadi di suporter juga harus kita jaga agar keamanan terjamin dan suporter dapat pulang ke rumah dengan selamat," kata dia.

Erick pun menegaskan bahwa kerja sama PSSI dengan Polri selama ini berjalan dengan baik. Terbukti dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 yang rampung awal Desember lalu, berlangsung tertib dan aman.

"Ini menunjukkan bahwa kita bisa dan ke depannya penyelenggaraan event internasional dapat terus berkelanjutan sesuai harapan Presiden Jokowi. Terima kasih atas atensi dan dukungan Kapolri, juga dukungan dari satgas anti mafia bola," kata Erick.

Sementara itu, Kapolri mengatakan bahwa langkah yang telah dilaksanakan Satgas Anti Mafia Bola Polri ini merupakan upaya menjalankan kebijakan Presiden, yaitu membangun iklim sepakbola yang baik dan kondusif.

"Kami concern terhadap kebijakan Presiden dan Ketum PSSI untuk membawa sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik, menciptakan atlet yang berprestasi, dan membawa sepak bola Indonesia berkualitas ke kancah internasional," ujar Kapolri.

Selain Erick, pada kesempatan ini juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala Satgas Anti Mafia Bola Polri Irjen Polisi Asep Edi Suheri, Ketua Satgas Anti Mafia Bola Independen Maruarar Sirait, serta Anggota Satgas Anti Mafia Bola Independen Najwa Shihab.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polri dan PSSI kerja sama ungkap judi bola beromzet ratusan miliar

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE