Batam (ANTARA) - Sejumlah hotel di Kepulauan Riau (Kepri) menjadi korban peretasan pada layanan Google Business dalam beberapa hari terakhir, kata Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepri Jimmy Ho.
“Beberapa dari hotel di Kepri diretas. Modus yang dilakukan dengan cara mengganti nomor kontak resmi hotel dengan nomor yang mereka kendalikan untuk menipu calon pelanggan,” kata Jimmy, saat dihubungi di Batam, Selasa.
Modus peretasan tersebut sudah ditemukan di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Semarang, Denpasar, dan Sabang.
Jimmy memilih untuk tidak mengungkapkan secara detail informasi mengenai hotel-hotel yang menjadi korban peretasan demi menjaga kerahasiaan dan keamanan yang bersangkutan.
Namun PHRI memastikan bahwa hingga saat ini, tidak ada laporan pelanggan yang tertipu akibat insiden ini.
“Dari pusat kami langsung rilis pengumuman untuk semua hotel, agar waspada dan supaya masing-masing hotel membuat klarifikasi mengenai informasi kontak yang benar untuk para konsumen,” ujarnya pula.
Dengan tindakan dari PHRI yang tangkas, Jimmy berharap para konsumen dan hotel untuk lebih waspada terhadap modus dan penipuan daring yang semakin canggih.
“Untuk masa depan, kami imbau pelanggan memeriksa informasi di website resmi hotel, dan hotel-hotel untuk tetap waspada serta memastikan informasi kontak yang mereka berikan kepada publik adalah benar," kata Jimmy lagi.
Untuk saat ini PHRI Kepri sedang melakukan yang terbaik untuk memitigasi isu peretasan, dan agar instansi yang berkait lebih berhati-hati.
Baca juga: Pemalsuan data Google Bisnis hotel di Indonesia, begini tanggapan GoogleBerita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PHRI: Sejumlah hotel di Kepri jadi korban peretasan
Komentar