Pakar: Pilihan tidak menjadi kader partai akan merugikan Anies
Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Prof. Asrinaldi mengatakan bahwa pilihan untuk tidak menjadi kader partai politik akan merugikan karier politik mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Tentu ini akan merugikan Anies sendiri karena ke depan tentu orang lebih mengedepankan aspek kaderisasi atau kader,” kata Prof. Asrinaldi saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis.
Baca juga: Anies Baswedan ditinggalkan semua parpol usai PDI Perjuangan usung Pramono-Rano Karno
Ia menjelaskan bahwa tuntutan terhadap fungsi partai politik akan membuat pencalonan pemimpin bangsa memprioritaskan kader, bukan tokoh eksternal partai atau nonkader.
Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa pilihan tidak menjadi kader partai akan menyulitkan Anies untuk berkontestasi di tingkat nasional pada masa mendatang, seperti Pemilu 2029.
“Akan sulit bagi Anies ke depannya untuk mengikuti agenda-agenda politik besar, terutama menempatkan dia sebagai calon pemimpin bangsa karena tuntutan partai untuk mendorong orang-orang yang hebat itu berpartai, yaitu satu keniscayaan dalam sejarah partai politik yang ada di Indonesia ke depannya,” ujarnya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Anies akan diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada Jakarta. Akan tetapi, PDIP memutuskan mengusung kader partainya untuk berkontestasi pada Pilkada Jakarta, yakni Pramono Anung dan Rano Karno.
Pasangan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Anggota DPR RI Rano Karno tiba di Kantor KPU DKI Jakarta pada Rabu (28/8) pukul 11.00 WIB untuk mendaftarkan pencalonannya pada Pilkada Jakarta.
Baca juga: Anies dikabarkan diusung PDI Perjuangan pada Pilkada Jabar, begini kata Puan
Selain itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik Puan Maharani juga menanggapi kabar partainya akan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2024.
Ia meminta awak media untuk menunggu sampai sore soal kebenaran Anies akan diusung partai berlambang banteng moncong putih itu pada Pilkada Jawa Barat.
"Kita lihat sampai nanti sore 'kan, waktu pendaftarannya masih sampai sore," ujar Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.
Hari ini merupakan hari terakhir pendaftaran pasangan calon kepala daerah untuk Pilkada 2024.
Ketua Tim Pilkada Partai Buruh Said Salahuddin mengatakan bahwa Anies masih memiliki peluang untuk maju pada Pilkada Jakarta. Hal ini mengingat Kamis (29/8) merupakan hari terakhir pendaftaran pasangan calon kepala daerah.
"Masih ada besok, hari terakhir pendaftaran sampai dengan pukul 23.59 WIB," kata Said saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu (28/8).
Menurutnya, partai politik yang sudah mendaftarkan bakal pasangan calon kepala daerah masih diperbolehkan untuk melakukan pendaftaran lagi selama masih dalam batas waktu masa pendaftaran.
Baca juga: PDI Perjuangan bakal usung Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar sebut pilihan tidak menjadi kader partai akan merugikan Anies
“Tentu ini akan merugikan Anies sendiri karena ke depan tentu orang lebih mengedepankan aspek kaderisasi atau kader,” kata Prof. Asrinaldi saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis.
Baca juga: Anies Baswedan ditinggalkan semua parpol usai PDI Perjuangan usung Pramono-Rano Karno
Ia menjelaskan bahwa tuntutan terhadap fungsi partai politik akan membuat pencalonan pemimpin bangsa memprioritaskan kader, bukan tokoh eksternal partai atau nonkader.
Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa pilihan tidak menjadi kader partai akan menyulitkan Anies untuk berkontestasi di tingkat nasional pada masa mendatang, seperti Pemilu 2029.
“Akan sulit bagi Anies ke depannya untuk mengikuti agenda-agenda politik besar, terutama menempatkan dia sebagai calon pemimpin bangsa karena tuntutan partai untuk mendorong orang-orang yang hebat itu berpartai, yaitu satu keniscayaan dalam sejarah partai politik yang ada di Indonesia ke depannya,” ujarnya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Anies akan diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada Jakarta. Akan tetapi, PDIP memutuskan mengusung kader partainya untuk berkontestasi pada Pilkada Jakarta, yakni Pramono Anung dan Rano Karno.
Pasangan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Anggota DPR RI Rano Karno tiba di Kantor KPU DKI Jakarta pada Rabu (28/8) pukul 11.00 WIB untuk mendaftarkan pencalonannya pada Pilkada Jakarta.
Baca juga: Anies dikabarkan diusung PDI Perjuangan pada Pilkada Jabar, begini kata Puan
Selain itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik Puan Maharani juga menanggapi kabar partainya akan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2024.
Ia meminta awak media untuk menunggu sampai sore soal kebenaran Anies akan diusung partai berlambang banteng moncong putih itu pada Pilkada Jawa Barat.
"Kita lihat sampai nanti sore 'kan, waktu pendaftarannya masih sampai sore," ujar Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.
Hari ini merupakan hari terakhir pendaftaran pasangan calon kepala daerah untuk Pilkada 2024.
Ketua Tim Pilkada Partai Buruh Said Salahuddin mengatakan bahwa Anies masih memiliki peluang untuk maju pada Pilkada Jakarta. Hal ini mengingat Kamis (29/8) merupakan hari terakhir pendaftaran pasangan calon kepala daerah.
"Masih ada besok, hari terakhir pendaftaran sampai dengan pukul 23.59 WIB," kata Said saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu (28/8).
Menurutnya, partai politik yang sudah mendaftarkan bakal pasangan calon kepala daerah masih diperbolehkan untuk melakukan pendaftaran lagi selama masih dalam batas waktu masa pendaftaran.
Baca juga: PDI Perjuangan bakal usung Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar sebut pilihan tidak menjadi kader partai akan merugikan Anies
Komentar