Pemprov Kepri bantu pemasangan listrik bagi 456 rumah di Karimun

id Pemasangan baru listrik

Pemprov Kepri bantu pemasangan listrik bagi 456 rumah di Karimun

Mayoritas masyarakat pulau di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) berprofesi nelayan menggunakan pompong atau kapal kayu. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Kepri)

Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) kembali menyalurkan bantuan pemasangan baru listrik (BPBL) bagi 456 rumah tangga kurang mampu di Kabupaten Karimun pada 2024.

"Kita mau semua penduduk di Kepulauan Riau diteriangi listrik PLN," kata Gubernur Ansar dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Karimun, Senin (2/9).

Gubernur Ansar menjelaskan bantuan BPBL tersebut bersumber dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI tahun anggaran 2024.

Sejak tahun 2021, kata dia, total keseluruhan bantuan pemasangan baru listrik di Karimun telah dilaksanakan sebanyak 3.158 rumah tangga.

"Rumah tangga yang belum menyala 24 jam juga akan terus dikejar agar bisa menyala sehari penuh," sebut Ansar.

Ansar melanjutkan selama tiga tahun terakhir, total ada 12 ribu rumah masyarakat kurang mampu di Kepri telah dibantu pemasangan listrik gratis dengan total anggaran yang dikucurkan sekitar Rp60 miliar melalui program Kepri Terang.

"Dana bersumber dari APBN, APBD, serta dana kepedulian perusahaan (CSR)," ujar Ansar.

Sementara, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri M Darwin mengatakan upaya peningkatan jam nyala menjadi 24 jam di Kabupaten Karimun dilaksanakan dengan metode.

Pertama, kata dia, menggunakan tower crossing yakni menara listrik yang digunakan untuk melintasi rintangan seperti sungai, Jalan raya, rel kereta api atau saluran listrik lainnya.

"Sistem tower crossing akan dilaksanakan pada tahun 2025 dan 2026," terang Darwin.

Ia menyebut, metode tower crossing ini nantinya akan melintasi sejumlah pulau yang ada di Karimun, yakni di Pulau Parit, Tanjungbatu Kecil, Tebias, Degong, dan Semembang, sehingga aliran listrik terhubung ke kawasan pemukiman masyarakat yang listriknya belum menyala 24 jam.

Selain itu, peningkatan jam nyala menjadi 24 jam diupayakan Pemprov Kepri dengan penambahan genset di Desa Rawajaya, Kecamatan Sugie Besar. Ini direncanakan akan diwujudkan pada akhir tahun 2024.

Kemudian juga akan dilaksanakan pembangunan genset dengan kapasitas 80 kVA beserta jaringan listrik oleh Dinas ESDM Kepri di Pulau Bahan Desa Keban Kecamatan Sugie Besar.

Masih menurut M Darwin, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Komunal juga akan dilaksanakan di Pulau Jaga Desa Sugie, Kecamatan Sugie Besar.

"Pembangunan PLTS Komunal di Pulau Jaga ini akan dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) UP2K Kepri. Kapasitasnya sebesar 87 kWp," demikian Darwin.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE