Pemko Batam lindungi petani dengan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

id petani ,kepri batam,dinas kp2,bpjs ketenagakerjaan

Pemko Batam lindungi petani dengan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Pertemuan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Kelompok Tani di Tembesi, Batam. (ANTARA/HO-Dinas KP2)

Batam (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dinas KP2) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), melindungi petani melalui asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Program ini merupakan perwujudan dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial, sebagaimana di Batam sudah dilaksanakan untuk nelayan dan pada tahun 2024 difokuskan terhadap petani.

“Sejumlah 2.300 petani yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sebelumnya tercatat sekitar 2.800, lalu kami melakukan verifikasi dan pengecekan terhadap petani-petani tersebut untuk melihat jika masih aktif,” kata Kepala Dinas KP2 Kota Batam Mardanis saat dihubungi di Batam, Jumat.

Baca juga: Dinsos PM Batam optimalkan tim reaksi cepat guna jangkau ODGJ

Jumlah tersebut merujuk pada data dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) yang terus diverifikasi oleh pihak KP2.

“Ada yang datanya tidak lengkap, data yang dobel di beberapa kelompok tani berbeda, dan juga yang sudah mendaftar BPJS secara mandiri, maka jumlah berkurang dari kisaran awal,” jelas Mardanis.

Ia juga menambahkan untuk tahun 2025 program ini akan terus dilanjutkan, sehingga para petani yang mendaftar mandiri bisa berhenti dan ikut dalam program yang didukung pemerintah.

“Harapannya, melalui program ini para petani bisa bekerja dengan lebih nyaman tanpa khawatir akan risiko kecelakaan kerja dan takut untuk ke rumah sakit, karena tidak bisa membayar,” ujarnya.

Baca juga: BPOM Kepri bersinergi dukung Program Makan Bergizi Gratis

Pihak Dinas KP2 juga terus melakukan pengecekan data melalui Simluhtan untuk memastikan data petani selalu diperbarui.

“Ada petani yang misalnya sudah tidak menjadi petani atau sudah pulang kampung, meninggal dunia, dan belum dilaporkan. Di situ kami harus lakukan pengecekan yang lebih dekat, menghubungi, dan mengunjungi lokasi, seperti itu,” katanya.

Dengan pengecekan berkala, kata dia, diharapkan program tersebut bisa tepat sasaran dan para petani Kota Batam bisa lebih terlindungi dan fokus meningkatkan produksi pertanian.

Baca juga:
Polda Kepri gencarkan patroli siber cegah kejahatan dunia maya

Polda Kepri ingatkan masyarakat tidak terlibat judi daring

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE