Batam (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), terus memastikan seluruh masyarakat pulau-pulau penyangga memiliki identitas resmi yakni KTP elektronik (KTP-el).
"Kami akan turun ke lapangan ada kabar dari pihak kelurahan atau kecamatan tentang warga yang belum direkam. Kami langsung datangi lokasi untuk direkam dan dibuatkan KTP," kata Analis Data Base (ADB) Kependudukan bagian Pendataan Penduduk Disdukcapil Batam Andri Riyaldi, Selasa.
Ia menegaskan bahwa pihaknya fokus terhadap populasi rentan dan nonpermanen, dan turun untuk jemput bola jika ada laporan.
Baca juga: Forkopimda Kepri tinjau sejumlah TPS pastikan pilkada berjalan lancar
Tim Disdukcapil telah mendatangi Pulau Bulang untuk merekam data seorang nenek berusia 106 tahun dari suku laut yang masih dalam kondisi sehat.
"Kami datangi langsung ke tempat tinggalnya untuk membantu perekaman KTP elektronik. Ini agar mereka tidak hanya memiliki identitas resmi, tetapi juga bisa mengakses layanan seperti BPJS dan bantuan sosial lainnya," kata dia.
Hal ini dilakukan melalui program “Si Jebol” yang melayani pembuatan KTP, Kartu Keluarga, hingga akta kelahiran dan kematian secara jemput bola.
Namun, menurut dia, program perekaman KTP elektronik memiliki kendala utama yaitu akses internet yang sulit di beberapa pulau.
Baca juga: Pemkot Batam terapkan 5 pilar utama upaya percepatan penurunan stunting
"Perekaman KTP elektronik harus terhubung dengan sistem pusat, jadi kalau sinyal sulit, kami harus cari cara, seperti menggunakan telepon seluler dengan tangkapan sinyal yang bagus untuk tethering," kata Andri.
Selain itu, ketersediaan listrik juga menjadi hambatan, karena di beberapa pulau listrik baru menyala pada sore hari.
Dengan semangat jemput bola, Disdukcapil Batam terus berkomitmen memastikan semua masyarakat, termasuk di pulau-pulau terluar, memiliki identitas resmi agar dapat menikmati hak-hak mereka sebagai warga negara.
Baca juga:
Pemprov Kepri utamakan lulusan PPG Prajabatan untuk penuhi kebutuhan guru
Pemprov Kepri dapat kucuran dana Rp33 miliar untuk penataan Pulau Penyengat
Komentar