Pemkot Batam anggarkan pembangunan 27 ruang kelas baru pada 2025

id Kepri,batam ,disdik,sekolah ,kelas baru,2025

Pemkot Batam anggarkan pembangunan 27 ruang kelas baru pada 2025

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau menganggarkan pembangunan 27 ruang kelas baru untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SD dan SMP) pada tahun 2025.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto di Batam, Jumat, menyampaikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)  2025 direncanakan pembangunan ruang kelas baru yang terdiri atas 14 ruang kelas di SD dan 13 ruang kelas di SMP.

"Disdik mendapatkan alokasi dana Rp1,13 triliun dalam APBD Kota Batam Tahun 2025," kata Tri.

Baca juga: Pemkot ajak masyarakat berani berbicara jika alami tindak kekerasan

Alokasi dana untuk Disdik Batam dalam APBD 2025 itu akan digunakan untuk membangun dan merehabilitasi ruang kelas hingga belanja pegawai.

Sementara itu, Tri menyampaikan pihaknya juga berencana membangun tiga sekolah baru di tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur pendidikan di Kota Batam. 

“Sekolah yang akan dibangun 2025 yaitu satu SD di Sei Langkai, dan dua SMP berada di Buliang (sedang pematangan lahan) dan Nongsa,” kata Tri. 

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Batam terus melanjutkan verifikasi jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS), dengan yang tersisa per Oktober sebanyak 279 anak dari sebelumnya 1.002 anak pada September akhir.

Baca juga: Lantamal IV siagakan sarpras bantu penanggulangan bencana di Kepri

“Untuk update pada bulan Oktober tersisa sejumlah 279 anak yang masih harus diverifikasi oleh pihak kementerian. Ini progres yang sangat baik, dengan pertamanya dicatat ada 6.445 anak yg dinyatakan putus sekolah di Batam,” kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Disdik Batam Yusal.
Data ATS tersebut meliputi siswa yang berhenti dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dengan rinciannya yakni 23 siswa SD yang berhenti sekolah (DO), 40 siswa SD yang lulus tapi tidak melanjutkan (LTM), 77 siswa SMP DO, dan 139 siswa SMP LTM.

Saat ini verifikasi telah mencapai 82,4 persen dengan catatan 66 satuan pendidikan yang masih harus diverifikasi.

 

Baca juga:

Pemkab Natuna sediakan konseling daring mengenai kekerasan

Dinkes Batam gelar pelatihan untuk UMKM produksi pangan sehat

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE