Batam (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) melibatkan mahasiswa dalam Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk melakukan pengamanan aktivitas internet yang ada di wilayah setempat.
Kepala Diskominfo Kota Batam Rudy Panjaitan di Batam, Sabtu, mengatakan CSIRT tidak hanya melibatkan kalangan mahasiswa saja, tetapi juga turut melibatkan kalangan komunitas hingga individual yang mempunyai ide atau gagasan untuk menjaga keamanan siber.
Ia menambahkan pihaknya juga turut memberikan apresiasi berupa piagam, jika bisa menangani ataupun menemukan serangan-serangan siber yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kita antisipasi dengan ini, jika ada serangan jejaring yang menyalahi, misal judi online atau judol/game tidak bertanggungjawab itu bisa kita deteksi, atau ada orang yang bisa deteksi itu, kita berikan dalam bentuk sertifikat oleh Tim CSIRT Kota Batam,” kata Rudy.
Hal tersebut merupakan bentuk akomodasi Diskominfo untuk pihak atau kalangan yang berkontribusi guna mewujudkan kondusifitas penggunaan sarana internet dan jejaring lainnya.
Lebih lanjut ia menambahkan Pemkot Batam meningkatkan kapasitas dan kolaborasi CSIRT dengan pelaksanaan asistensi pembentukannya mencakup sosialisasi, diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion), serta penyusunan kebijakan dan panduan serta langkah-langkah konkret dalam melakukan diagnosa, pemetaan serta kolaborasi berbagai pemangku kebijakan di Kota Batam.
“Sementara untuk peningkatan kapasitas dilaksanakan melalui pelatihan teknis, sertifikasi, pelatihan pengelolaan, hingga latihan keamanan siber (cyber security drill).,” ujar Rudy.
Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus berupaya meningkatkan kesadaran keamanan siber bagi penyelenggara negara dan masyarakat, untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan digital.
Deputi Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Slamet Aji Pamungkas, saat menjadi narasumber dalam sosialisasi siber di Kabupaten Belitung Timur, Kamis, mengatakan kesadaran keamanan siber masyarakat Indonesia, terutama para penyelenggara negara masih perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kejahatan siber.
"Masih sangat perlu untuk ditingkatkan kesadaran keamanan siber, baik dari pejabat sampai ke masyarakat,” kata Slamet.
Ia mengatakan, untuk menjaga keamanan digital perlu dilakukan upaya lebih dari masing-masing individu karena keamanan berbanding terbalik dengan kenyamanan.
Komentar