Batam (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mengajak masyarakat untuk menjadi pelapor pada peringatan hari anti kekerasan.
Dengan tema #GerakBersamaSuarakan, acara ini menjadi kegiatan perdana yang digelar di tingkat Kota Batam untuk menyorot 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang berlangsung dari tanggal 25 November hingga 10 Desember.
“Kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi membutuhkan sinergi dari seluruh elemen masyarakat. Kami juga mengajak masyarakat untuk aktif menjadi pelapor jika menemukan tindakan kekerasan di sekitar mereka,” ujar Kepala DP3AP2KB Kota Batam Novi Harmadyastuti di Batam, Senin.
Ia menjelaskan bahwa peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait tingginya kasus kekerasan yang kerap terjadi di kota itu.
Selama 2024, Kota Batam mencatat 35 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 178 kasus kekerasan terhadap anak.
Bentuk kekerasan tersebut meliputi kekerasan seksual, fisik, psikis, penelantaran, dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Novi menambahkan bahwa tantangan terbesar dalam mengatasi kekerasan adalah mengubah pola pikir masyarakat agar berani melaporkan kasus kekerasan.
“Mindset untuk menjadi pelapor ini masih menjadi hambatan besar. Fungsi sosialisasi yang kami lakukan bertujuan agar masyarakat paham pentingnya melaporkan kekerasan. Semua elemen masyarakat kami sasar, dari sekolah, tempat ibadah, tingkat kelurahan dan kecamatan,” katanya.
Ke depannya, DP3AP2KB Kota Batam berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan untuk terus mendorong solidaritas dan sinergi dengan berbagai mitra Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu.
DP3AP2KB Kota Batam optimis mampu menciptakan perubahan signifikan dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan momentum peringatan hari anti kekerasan.
Baca juga:
Pemkab Natuna ingatkan orang tua tidak didik anak dengan kekerasan
Pemkab Natuna beri bimbingan konseling ke pelaku kekerasan
Pemkot Batam anggarkan Rp400 juta lakukan revitalisasi UPTD PPA
Komentar