BSIP Kepri adakan panen bersama tiga ton benih padi terstandar di Bintan

id BSIP Kepri,kepri,tanjungpinang, dkp2kh, teluk sebong

BSIP Kepri adakan panen bersama tiga ton benih padi terstandar di Bintan

Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kepri menggelar panen bersama benih padi terstandar di lahan Kelompok Tani Poyotomo Makmur, Desa Sri Bintan, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Senin (23/12/2024). ANTARA/HO-BSIP Kepri

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kepulauan Riau (Kepri) mengadakan panen bersama tiga ton benih padi terstandar di lahan Kelompok Tani Poyotomo Makmur, Desa Sri Bintan, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan.

Panen bersama itu merupakan kerja sama BSIP Kepri dengan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Kepri, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan, serta Kelompok Tani Poyotomo Makmur pada tahun 2024.

"Pelaksanaan panen bersama seluas 1,5 hektare ini dilakukan pada umur padi 92 hari setelah tanam (HST) sejak 19 September 2024," kata Kepala BSIP Kepri Ahmad Tohir Harahap usai panen, Senin.

Tohir menyebut pengembangan perbenihan padi varietas Inpari IR Nutri Zinc tersebut dikenal adaptif terhadap kondisi lahan sub-optimal Kepri, serta memiliki kandungan zinc yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya.

Ia berharap melalui kegiatan perbenihan, BSIP Kepri di bawah Kementerian Pertanian dan seluruh stakeholder di Kepri dapat bekerja sama mendukung program Astacita Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo-Gibran, khususnya program mewujudkan swasembada pangan.

"Hasil panen perbenihan padi Bintan ini diharapkan dapat dikembangkan ke kabupaten/kota lainnya di Kepri, sehingga mulai tahun depan kita mampu mengembangkan padi dari benih yang dihasilkan sendiri Kelompok Tani Poyotomo Makmur," ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bintan Ronny Kartika menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, kelompok tani, dan instansi terkait untuk meningkatkan ketahanan pangan di Bintan.

Ia berharap hasil dari perbenihan ini dapat menjadi langkah awal menuju keberlanjutan pertanian yang lebih baik, tidak hanya untuk Bintan tetapi juga untuk provinsi dan nasional.

"Semoga panen-panen kita saat ini dan ke depannya hasilnya lebih optimal, sehingga mampu mewujudkan ketahanan pangan dan petani menjadi sejahtera," katanya.

Kepala DKP2KH Kepri Rika Azmi turut menekankan kerja sama antarsektor sangat diperlukan untuk meningkatkan ketahanan pangan demi terwujudnya swasembada pangan di provinsi tersebut.

Apalagi DKP2KH Kepri baru saja menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kementerian Pertanian terkait optimalisasi lahan sawah hingga 150 hektare di tahun 2025.

Pemerintah, kata dia lagi, selalu mendukung dan memfasilitasi setiap kegiatan optimalisasi lahan sawah yang ada demi tercapainya swasembada pangan.

"Semoga hasil panen perbenihan padi kali ini dapat lolos sertifikasi lebih dari 80 persen, dengan demikian ketersediaan benih dari hasil panen ini dapat mendukung optimalisasi di tahun depan," ujarnya lagi.

Berdasarkan hasil ubinan yang dilakukan BPS Kabupaten Bintan, produktivitas panen kali ini mencapai 5,465 ton/hektare.

Hasil itu menunjukkan keberhasilan penerapan metode perbenihan padi terstandar sesuai SNI 8969:2021 tentang IndoGAP-Cara Budi Daya Tanaman Pangan yang baik dan SNI 6233:2015 tentang Benih Padi Inbrida, yang dilaksanakan BSIP Kepri dari target benih bersertifikat dengan kelas benih pokok (SS) sebanyak 3 ton.

Hasil panen ini tidak hanya dapat dimanfaatkan kembali di wilayah Kepri, namun juga dapat dikembangkan di wilayah lain di Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di Bintan.

Baca juga: BSIP Kepri: Padi Kelompok Tani Poyotomo Makmur di Bintan siap di panen

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE