BSIP Kepri: Padi Kelompok Tani Poyotomo Makmur di Bintan siap di panen

id BSIP Kepri,kelompok tani,kepri, tanjungpinang, bintan, panen

BSIP Kepri: Padi Kelompok Tani Poyotomo Makmur di Bintan siap di panen

Tim Perbenihan Padi Terstandar BSIP Kepri memeriksa tanaman padi varietas Inpari IR Nutri Zinc di lahan Kelompok Tani Poyotomo Makmur, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Minggu (15/12/2024). ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kepulauan Riau (Kepri) memastikan padi varietas Inpari IR Nutri Zinc yang ditanam di lahan Kelompok Tani Poyotomo Makmur, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, sudah siap panen.

"Hasil pemeriksaan fase masak dinyatakan lulus dan siap untuk dilaksanakan panen," kata Kepala BSIP Kepri Ahmad Tohir Harahap, di Tanjungpinang, Minggu.

Tohir menyebut Tim Perbenihan Padi Terstandar BSIP Kepri telah melaksanakan pendampingan pemeriksaan fase masak pada kegiatan perbenihan padi terstandar di lahan seluas 1,5 hektare tersebut.

Lahan yang ditanami padi varietas Inpari IR Nutri Zinc itu ditargetkan mampu memproduksi benih pokok sebanyak tiga ton bersertifikat yang saat ini telah berumur 85 hari setelah tanam.

Pemeriksaan itu dilakukan oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) Ahli Muda Balai Perbenihan, Pengawasan, Sertifikasi, serta Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (BPPSP-TPHP) Kepri.

"Pemeriksaan fase masak merupakan bagian dari langkah-langkah untuk memastikan benih memenuhi persyaratan sertifikasi, baik dari segi mutu genetik, fisik, maupun fisiologis," ujarnya.

Ia menjelaskan pemeriksaan fase masak tanaman padi bertujuan menjamin kualitas benih guna memastikan bulir padi yang akan digunakan sebagai benih telah mencapai kematangan fisiologis optimal untuk menghasilkan benih berkualitas tinggi dengan daya tumbuh dan viabilitas yang baik.

Baca juga: Diskan Batam panen perdana budidaya ikan sistem bioflok

Lalu, menentukan waktu panen benih yang tepat panen pada fase masak yang ideal, guna mencegah kerusakan atau penurunan mutu benih akibat pemanenan terlalu dini atau terlalu terlambat, serta memastikan kesesuaian standar perbenihan.

Data dari pemeriksaan fase masak digunakan untuk memenuhi standar kualitas perbenihan padi, baik dari segi kematangan, kadar air, maupun karakteristik.

"Dengan demikian, kegiatan ini akan dilanjutkan ke tahapan akhir sertifikasi benih padi, yang meliputi proses uji laboratorium serta penerbitan sertifikasi benih," katanya lagi.

Tohir menyampaikan berdasarkan hasil pengamatan lapangan, rencana panen padi bersama akan dilaksanakan pada Rabu, 18 Desember 2024. Acara ini akan mengundang pimpinan daerah, baik dari Pemprov Kepri, Pemkab Bintan, serta pemangku kepentingan lainnya.

Pihaknya akan terus memantau dan mendampingi petani hingga proses panen dan pascapanen sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Ia berharap kegiatan ini dapat mencapai target produksi benih yang telah direncanakan serta memenuhi seluruh persyaratan sertifikasi.

"Dengan demikian, benih yang dihasilkan dapat lulus sertifikasi dan menjadi benih berkualitas tinggi yang siap mendukung program perbenihan padi nasional,“ ujar Tohir.

Tohir turut menambahkan bahwa pascapanen merupakan tahap krusial untuk memastikan kualitas benih padi sesuai standar.

Beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dalam menjaga mutu benih pascapanen, meliputi panen pada waktu yang tepat atau memastikan benih dipanen pada saat fase masak ideal, kemudian pengeringan dengan metode yang baik untuk menjaga kadar air tetap sesuai standar.

Selanjutnya, pembersihan dan sortasi benih secara optimal untuk memisahkan benih yang berkualitas dari material lainnya.

"Terakhir, penyimpanan benih pada kondisi yang sesuai guna memastikan benih disimpan dalam lingkungan yang mendukung daya tumbuh dan viabilitas,” katanya pula.

Baca juga: Dinas KP2 Batam fokus kembangkan 80 kelompok wanita tani tahun 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE