BKSDA: Jumlah buaya penangkaran lepas tidak sampai ratusan

Batam (ANTARA) - Seksi Konservasi Wilayah II Batam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memastikan jumlah buaya yang lepas dari penangkaran milik PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) di Pulau Bulan, Kota Batam, tidak sampai ratusan.

“Info awal dari PJK, kalau info ratusan itu enggak benar. Di kolam itu jumlahnya 200 ekor, tetapi ukurannya besar dan ada pintu air yang bisa dilewati sekaligus oleh ratusan ekor,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Batam BBKSDA Riau Tommy Steven Sinambela kepada ANTARA di Batam, Rabu.

Tommy menyebut buaya yang diperkirakan keluar dari kolam penangkaran lebih kurang lima ekor.

Tiga dari lima ekor yang keluar dari penangkaran tersebut, telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dari BBKSDA Riau, Polsek Bulang, personel TNI AL dan perusahaan.

Saat ini dua buaya masih dalam pencarian, diperkirakan keberadaan buaya tersebut tidak terlalu jauh dari penangkaran mengingat buaya tersebut sudah terbiasa diberi makan.

“Untuk perilaku buaya penangkaran sudah agak berbeda jauh dengan buaya liar atau di alam, karena mereka terbiasa dikasih makan,” kata Tommy.

Dia melanjutkan, “Jadi sekalipun ada banjir, tidak akan secara cepat mereka kabur, itu perilakunya,” ujar Tommy.

Buaya penangkaran, kata dia, memiliki ciri khas lain sehingga bisa langsung dikenali, adanya penandaan berupa potongan di sirip ekor.

“Jadi sebenarnya disayangkan kalau bukan asli buaya penangkaran yang ditangkap, karena jumlah buaya liar di luar penangkaran juga jumlahnya banyak,” kata Tommy.

Dia menambahkan, hingga saat ini tim masih bekerja di lapangan mencari dan mengevakuasi buaya penangkaran yang masih berada di luar.

“Tim sebenarnya kerja malam, tetapi begitu banyak laporan masyarakat pagi ini, tim pun terutama PJK pagi ini sudah bergerak lagi menanggapi laporan tersebut,” katanya.

Peristiwa lepasnya buaya penangkaran terjadi Senin (13/1) pada pukul 07.00 WIB diinformasikan masyarakat bahwa tanggul atau tembok pagar kolam penangkaran di Pulau Bulan jebol akibat debit air hujan yang tinggi.*