Dinkes Batam rancang program penyebaran nyamuk wolbachia guna cegah DBD

id Kepri ,batam ,Dinkes ,nyamuk ,DBD ,wolbachia,kesehatan

Dinkes Batam rancang program penyebaran nyamuk wolbachia guna cegah DBD

Kantor Dinkes Kota Batam (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau merancang program penyebaran nyamuk wolbachia guna mencegah kasus DBD di wilayah setempat.

Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Selasa mengatakan nyamuk wolbachia nantinya akan disebarluaskan untuk menyebabkan nyamuk Aedes aegypti betina mengalami kemandulan sehingga tidak dapat bertelur.

“Tahun ini kalau tidak salah kita anggarkan untuk nyamuk wolbachia seperti di Singapura, mungkin tahun depan kita mulai sebar nyamuk itu. Tujuannya agar nyamuk betina yang ada mandul, gak bertelur. Anggarannya baru di anggarkan tahun ini, jadi tahun 2026 jalan,” ujar Didi.

Ia menjelaskan nyamuk wolbachia tidak berbahaya bagi manusia.

Lebih lanjut, ia mengatakan pada tahun ini, Dinkes Batam fokus dalam mempersiapkan program nyamuk wolbachia, mengingat angka kematian DBD di tahun 2024 sebanyak 14 orang.

“Sebenarnya dari Konjen Singapura itu sudah menawarkan dari tahun kemarin untuk kita pergi ke Singapura untuk belajar tentang nyamuk wolbachia, cuma anggaran tidak di bantu. Cuma di fasilitasi saja, biar bisa berkunjung,” kata dia.

Selain persiapan untuk menjalankan program nyamuk wolbachia, Dinkes Batam terus menjalankan program Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

“Jumantik itu justru yg menjadi penekanan kita bahwa DBD ini kuncinya di pembasmian sarang nyamuk dan kita cegah nyamuk itu supaya tidak berkembang,” ujar Didi.

Kemudian, obat pembunuh jentik nyamuk (abate) juga bisa didapatkan masyarakat secara gratis di puskesmas terdekat.

“Kita bagi aja, tidak ada dijual atau dipungut biaya (abate). Kalaupun ada itu adalah oknum. Bukan bagian dari Dinkes,” ujar Didi.

Baca juga: 871 kasus DBD ditemukan di Batam sepanjang 2024

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE