Pemkab Natuna tingkatkan kualitas perpustakaan sekolah dan desa

id Bina Persada,Dinas Perpustakaan ,literasi,Natuna,Sekolah,Kepri

Pemkab Natuna tingkatkan kualitas perpustakaan sekolah dan desa

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Natuna Kepri Erson Gempa Afriandi. ANTARA/Muhamad Nurman.

Natuna (ANTARA) - Pemkab Natuna Kepulauan Riau terus meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah dan desa melalui program Bina Persada.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Natuna Erson Gempa Afriandi di Natuna Kamis mengatakan, Bina Persada merupakan program bimbingan bagi sekolah dan desa agar perpustakaan yang dimiliki sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional.

“Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kualitas perpustakaan hingga mencapai status terakreditasi,” kata dia.

Ia menjelaskan bahwa cerminan perpustakaan ideal dapat dilihat dari empat aspek utama, yaitu, sarana dan prasarana, keuangan, sumber daya manusia (SDM), dan manajemen.

Dari keempat aspek tersebut, program Bina Persada fokus pada penguatan SDM dan manajemen, sementara pengelolaan keuangan serta sarana dan prasarana menjadi tanggung jawab pihak sekolah dan desa.

“Dua aspek ini kami tangani melalui pelatihan bagi SDM, dengan cara melakukan kunjungan langsung ke sekolah dan desa,” ujarnya.

Ia menuturkan, program ini telah dimulai sejak 2024 dan akan terus berlanjut hingga seluruh perpustakaan di wilayah Natuna mencapai akreditasi.

Perpustakaan yang terakreditasi akan memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi pengunjung, karena ruangannya akan tertata rapi, pelayanan lebih baik, serta koleksi bukunya lebih beragam.

Hal ini tentu akan berdampak positif terhadap peningkatan literasi dan kualitas SDM di Natuna, yang pada akhirnya akan mendukung pembangunan daerah secara keseluruhan.

Ia juga menyampaikan, keberadaan perpustakaan di desa dan sekolah sangat membantu dalam memperluas jangkauan layanan, sebab masyarakat dapat lebih mudah mengakses ilmu pengetahuan.

Disperpusip mencatat dari 70 desa di Natuna, sebanyak 37 desa sudah memiliki perpustakaan, namun belum ada yang terakreditasi.

Sementara itu, terdapat 174 sekolah yang memiliki perpustakaan, namun baru dua di antaranya yang terakreditasi dengan peringkat C.

“Program ini mendapat respons positif dari pihak sekolah. Beberapa sekolah mulai mengalokasikan anggaran untuk peningkatan sarana dan prasarana serta menata ulang ruang perpustakaan sesuai dengan arahan kami,” katanya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE