Batam (ANTARA) - Kapolres Anambas AKBP Raden Ricky Pratidinigrat menegaskan tidak ada ruang bagi aksi premanisme di wilayah hukumnya dengan melakukan penindakan dan pencegahan melalui Operasi Pekat Seligi 2025.
“Jangan takut dan ragu dalam bertindak, selama sesuai dengan prosedur hukum Polri hadir untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat,” kata Raden dalam keterangannya diterima di Batam, Jumat.
Perwira menengah Polri itu menekan kepada seluruh jajarannya harus hadir di tengah masyarakat memberikan rasa aman dan nyaman.
“Negara tidak boleh kalah oleh premanisme,” ujarnya.
Dia menjelaskan istilah premanisme bukan sebatas tindakan kriminal jalanan, tapi juga mencakup aksi kekerasan, intimidasi, pemerasan dan bentuk ancaman lainnya yang meresahkan masyarakat serta mengganggu iklim investasi dan stabilitas sosial.
Baca juga: Polres Natuna cegah premanisme dengan gencarkan patroli ke objek vital
“Premanisme bisa berkedok individu, kelompok, bahkan ormas yang melakukan tindakan anarkis, Polri tidak boleh lengah,” katanya.
Polres Anambas, kata dia, menggelar Operasi Pekat Seligi 2025 selama 14 hari (1-14 Mei), mengedepankan tindakan preemtif dan preventif terhadap segala bentuk kejahatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya terkait aksi premanisme.
“Operasi Pekat Seligi 2025 menyisir areal publik seperti kawasan parkir, pasar, proyek pemerintah atau swasta, lokasi tambang, pelabuhan dan senjata tajam,” ujarnya.
Untuk mencegah praktik premanisme di Anambas, Raden menginstruksikan kepada personel yang terlibat Operasi Pekat Seligi 2025 agar melaksanakan tugas sesuai SOP dan menghindari pelanggaran, terutama bagi personel yang memegang senjata api.
“Operasi Pekat wujud nyata komitmen Polri dalam menciptakan wilayah yang aman, tertib dan terbebas dari segala bentuk premanisme, tidak ada tempat bagi premanisme di Kabupaten Anambas,” kata Raden.
Baca juga: Polda Kepri rutinkan patroli mencegah aksi premanisme
Komentar