Natuna (ANTARA) - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, memanen padi di salah satu pulau terluar Indonesia, tepatnya di Kecamatan Serasan Timur.
Deputi I Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP, Dr. Nurdin, di Natuna, Senin, mengatakan panen yang dilakukan ini merupakan salah satu langkah kemandirian pangan.
Menurut dia, kemandirian pangan perlu digalakkan guna mewujudkan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan nasional.
"Meski Serasan Timur berada jauh di perbatasan negara, kita terus membangun ketahanan pangan. Kita harus optimistis bahwa Serasan akan maju, dan Natuna juga akan maju," ucap dia.
Sementara itu Bupati Natuna, Cen Sui Lan, mengatakan para petani tidak perlu khawatir dalam memasarkan hasil panen, karena Perum Bulog bersedia membeli hasil panen mereka.
"Harga yang ditetapkan Bulog sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP)," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Natuna juga berdiskusi dengan para petani dan penyuluh pertanian untuk mengetahui kendala yang mereka hadapi.
Dari diskusi tersebut terungkap bahwa para petani mengalami kesulitan dalam meningkatkan produksi akibat tingginya biaya pupuk dan obat-obatan.
Menanggapi hal itu, Pemkab Natuna mengalokasikan dana APBD untuk pengadaan pupuk sebanyak lima ton.
"Nanti silakan digunakan dengan sebaik-baiknya," ujar Bupati.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Natuna, Sugio, menjelaskan bahwa Pulau Serasan memiliki lahan pertanian seluas 96 hektare.
Namun, lahan yang terdata sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) hanya seluas 46 hektare, dan saat ini yang sudah terkelola sebanyak 45 hektare.
"Dari luas tersebut, yang ditanami padi sebanyak 16 hektare. Namun karena penanamannya tidak serentak, maka yang dipanen hari ini hanya sebagian," ucap dia.
Menurut dia, padi yang dipanen, berasal dari bantuan Pemerintah Pusat.
"Padi ini ditanam oleh kelompok tani, jumlah kelompok tani di Serasan Timur ada lima kelompok," ucap dia.
Komentar