Pemkab Natuna tingkatkan produksi padi petani capai 174,86 ton

id Padi,Natuna,Kepri,Tanaman,Pupuk

Pemkab Natuna tingkatkan produksi padi petani capai 174,86 ton

Sawah milik petani di Natuna, Kepri pada Juli 2025. ANTARA/Muhamad Nurman

Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, berhasil meningkatkan produksi padi petani di wilayah setempat dari 113,68 ton pada 2024 menjadi 174,86 ton pada 2025.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Natuna Wan Syazali di Natuna, Senin, mengatakan peningkatan produksi tersebut berkat berbagai bantuan pertanian yang diberikan pemerintah dari berbagai jenjang, seperti pupuk, benih tanaman, hingga pestisida.

Menurut dia, dengan adanya bantuan itu, petani termotivasi untuk melakukan penanaman, karena bantuan mampu menekan biaya produksi. Selain itu, rendahnya biaya produksi berpengaruh positif pada kesejahteraan petani.

“Jumlah 174,86 ton padi ini merupakan data hingga September. Diperkirakan sampai akhir tahun, total produksi bisa mencapai 200 ton karena masih ada satu kali masa tanam lagi,” ujar dia.

Baca juga: BPK nilai efektivitas pengelolaan RS Bhayangkara Polda Kepri

Sepanjang 2025 pemerintah di berbagai tingkatan telah menyalurkan ratusan kilogram pupuk NPK dan puluhan ton pupuk urea kepada petani, katanya, menjelaskan.

Pemerintah pusat contohnya, pada 2025 mengalokasikan sebanyak 266 ton pupuk NPK dan 50 ton pupuk urea bersubsidi.

Dari jumlah tersebut, menurut dia, sekitar 84 persen pupuk NPK dan 82 persen pupuk urea telah didistribusikan ke Kabupaten Natuna dan disalurkan kepada petani penerima manfaat.

Pupuk subsidi merupakan pupuk yang pengadaan serta penyalurannya mendapatkan subsidi dari pemerintah, agar dapat dijual kepada petani dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.

Harga pupuk setelah disubsidi berkisar di bawah Rp3.000 per kilogram, sedangkan harga pupuk nonsubsidi berkisar di atas Rp6.000 per kilogram, bahkan bisa mencapai belasan ribu untuk pupuk jenis tertentu.

Baca juga: Amsakar pastikan transmigrasi Tanjung Banun fokus perikanan

Selain pupuk, lanjutnya, pemerintah juga menerjunkan penyuluh pertanian untuk mengedukasi petani cara meningkatkan hasil produksi.

“Hari ini penyaluran tahap kedua untuk pupuk NPK dan Urea subsidi dari pemerintah pusat,” kata Wan Syazali.

Lebih lanjut ia mengatakan bantuan hanya diberikan kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar pada aplikasi SIMLUHTAN, mengusahakan lahan maksimal dua hektare setiap musim tanam, serta telah mengajukan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

“Jumlah keseluruhan petani di Natuna mencapai 3.196 orang, terdiri atas 2.690 petani aktif dan 605 petani tidak aktif,” katanya.

Baca juga: Kejari Batam tahan tersangka korupsi asuransi senilai Rp2,2 M

Pewarta :
Editor: Laily Rahmawaty
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE