Sampel DNA korban dugaan mutilasi ke Lab Polri oleh RS Bhayangkara

id kasus mutilasi,mutilasi,pembunuhan,pembunuhan berantai,Laboratorium Mabes Polri

Sampel DNA korban dugaan mutilasi ke Lab Polri oleh RS Bhayangkara

Jajaran Kepolisian Resor Kabupaten Padang Pariaman memeriksa SJ alias Wanda (W)dalam kasus pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. ANTARA/HO-Humas Polres Padang Pariaman

Padang (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Bhayangkara mengirimkan sampel pembanding Deoxyribonucleic Acid atau DNA korban dugaan kasus mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) ke Laboratorium Mabes Polri untuk diperiksa lebih lanjut.

"Sampel pembanding sudah kami kirimkan ke Laboratorium Mabes Polri berdasarkan perintah langsung Kapolda Sumbar," kata Kepala RS Bhayangkara Polda Sumbar Kompol dr Harry Andromeda di Padang, Senin.

Dokter Harry Andromeda mengatakan sampel yang dikirimkan berasal dari potongan tubuh mayat dan dua sampel dari kerangka tulang yang ditemukan beberapa waktu lalu. Pihak rumah sakit juga mengambil swab dari masing-masing orang yang diduga merupakan orang tua korban.

"Jadi saat ini RS Bhayangkara masih menunggu hasil pemeriksaan sampel DNA korban dugaan mutilasi dari Laboratorium Mabes Polri," kata dia.

Ia mengatakan setelah sampel pembanding dikirimkan, hasilnya kemungkinan akan keluar lima hingga tujuh hari ke depan karena butuh proses pengeringan tulang dan lain sebagainya.

Pengiriman sampel pembanding ditujukan untuk memastikan apakah potongan tubuh, termasuk tulang yang ditemukan di sejumlah tempat, sesuai dengan tiga identitas korban dugaan kasus mutilasi.

Terkait hasil autopsi korban dugaan mutilasi, pihaknya mengatakan hal tersebut belum bisa disampaikan kepada publik karena merupakan tanggung jawab penyidik.

Baca juga: Polisi ungkap kronologi penganiayaan seorang ibu oleh anaknya di Bekasi

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RS Bhayangkara kirim sampel DNA korban dugaan mutilasi ke Lab Polri

Pewarta :
Editor: Angiela Chantiequ
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE