Batam (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menanam 400 bibit bakau di kawasan Pantai Segara, Tanjung Pinggir untuk mencegah abrasi dan mendorong ekonomi nelayan tradisional.
Kepala Cabang PT Pelni Batam Edwin Kurniansyah mengatakan, penanaman mangrove ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
"Harapannya, dari penanaman ini nanti akan banyak ikan dan hewan laut lainnya yang bisa bertelur dan berkembang biak, sehingga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat pesisir dan nelayan Batam," ujarnya di Batam, Jumat.
Ia menambahkan, pemilihan lokasi di Tanjung Pinggir dilakukan karena area tersebut merupakan 'ring 1’ dari operasional kantor Pelni di Batam yang berlokasi di Sekupang.
“Ini bentuk nyata kepedulian kami terhadap lingkungan di sekitar kawasan kerja kami sendiri,” kata dia.
Kegiatan penanaman melibatkan 20 karyawan PT Pelni dan didukung oleh sejumlah mitra, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam dan Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Batam.
Anggota Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Batam Ali Zanar menyambut baik inisiatif ini dan mengapresiasi kontribusi Pelni serta KNTI yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
"Menjaga lingkungan itu harus dimulai dari diri sendiri. Upaya seperti ini sangat kami hargai, dan kami berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan," kata dia.
Ketua KNTI Batam Armen Mustika berharap kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang.
"Kita ingin ini bukan sekadar simbolik, tapi menjadi program berkelanjutan. Penanaman mangrove ini sangat membantu nelayan karena mendukung kelangsungan hidup biota laut," kata Armen.
Ia juga menyoroti potensi ekonomi dari penanaman pohon bakau di kawasan pesisir tersebut, dan dampak yang dapat dimanfaatkan oleh nelayan-nelayan tradisional yang mencari ikan di kawasan itu.
Komentar