Pemkab Natuna: Sekolah Rakyat akan beroperasi pada Agustus 2025

id Sekolah Rakyat,SR,Natuna,Kepri,Asrama Haji

Pemkab Natuna: Sekolah Rakyat akan beroperasi pada Agustus 2025

Asrama Haji Natuna di Komplek Masjid Agung Baitul Izzah Natuna Jalan Dato Kaya Wan Moh Benteng, Kecamatan Bunguran Timur, yang akan dijadikan lokasi sementara Sekolah Rakyat. ANTARA/Muhamad Nurman

Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, mengatakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar program Sekolah Rakyat (SR) di wilayah itu akan dimulai pada Agustus 2025.

Bupati Natuna Cen Sui Lan, di Natuna, Jumat, mengatakan bahwa Natuna terpilih sebagai salah satu daerah pelaksana perdana Sekolah Rakyat tahap 1C.

Menurutnya, karena gedung Sekolah Rakyat belum dibangun, Pemkab Natuna akan menggunakan Asrama Haji sebagai lokasi sementara.

"Gedung Asrama Haji sedang dalam tahap perbaikan, dan perbaikannya sudah mencapai 60 hingga 70 persen," ucap dia.

Selain diperbaiki, gedung tersebut juga disesuaikan untuk dijadikan ruang kelas, ruang pendidik, ruang kerja perangkat lainnya, serta ditambah sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Asrama Haji lanjut dia, dipilih karena memiliki gedung yang memadai untuk kegiatan belajar mengajar sekaligus sebagai tempat tinggal. Hal ini sesuai dengan konsep Sekolah Rakyat yang berbasis asrama, di mana pendidik, staf, dan peserta didik tinggal di lokasi yang sama.

"Anggaran perbaikan serta seluruh kebutuhan Sekolah Rakyat berasal dari pemerintah pusat," ujar dia.

Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Natuna, Puryanti, mengatakan sesuai informasi yang diterima dari Kementerian Sosial (Kemensos), pelaksanaan Sekolah Rakyat tahap 1C di wilayah tersebut akan dimulai pada Agustus 2025.

Baca juga: Pemkab Natuna tingkatkan tipe Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak

"Sekolah ini gratis, seluruh kebutuhan ditanggung oleh Kemensos. Penerima program ini ditentukan berdasarkan data yang telah di input," ucap dia.

Ia menambahkan untuk pelaksanaan perdana, Pemkab Natuna diberi tugas untuk menjaring 100 anak yang memenuhi kriteria sebagai peserta didik SR.

"Saat ini kami sedang melakukan verifikasi dan validasi (verval) terhadap data dari Kemensos. Sejauh ini, sudah ada 77 anak yang kami input sebagai calon siswa, terdiri dari 50 laki-laki dan 27 perempuan," ujar dia.

Ia mengakui terdapat kendala dalam proses verval, mengingat kondisi geografis Natuna yang terdiri atas banyak pulau. Namun ia menegaskan bahwa tim akan berupaya maksimal.

Proses verbal juga dilakukan bersamaan dengan sosialisasi kepada orang tua dan calon peserta didik, agar mereka bersedia mengikuti program ini. Sasaran utama program ini adalah anak-anak yang putus sekolah, terutama dari keluarga kurang mampu.

Puryanti menjelaskan jenjang pendidikan dalam Sekolah Rakyat meliputi sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).

"Awalnya kami merencanakan 50 siswa untuk jenjang SD, serta masing-masing 25 siswa untuk SMP dan SMA. Namun setelah turun ke lapangan, banyak orang tua tidak bersedia memasukkan anak-anak usia SD. Akhirnya, kuota SD digantikan untuk jenjang SMP," ujar dia.

Baca juga: Lanud Natuna berhasil produksi jagung pulut ketat putih

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE