Ribuan warga Palestina kembali ke utara

id rakyat palestina,gaza utara,gaza selatan,penarikan pasukan ,israel,gencatan senjata

Ribuan warga Palestina kembali ke utara

Seorang pengunjuk rasa mengenakan ikat kepala dukungan untuk Palestina saat aksi akbar bela Palestina di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (3/8/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas untuk rakyat Palestina dan mendesak pemerintah Mesir dan Yordania agar membuka blokade serta memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza. (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/tom.)

Kota Gaza. Palestina/Istanbul (ANTARA) - Puluhan ribu warga Palestina berangkat menuju wilayah yang dikosongkan oleh pasukan Israel setelah gencatan senjata berlaku pada Jumat, menurut seorang koresponden Anadolu.

Warga yang mengungsi berangkat dari Gaza selatan ke rumah mereka di utara, sebagian besar berjalan kaki.

Beberapa orang melakukan perjalanan berjam-jam menggunakan beberapa kendaraan yang masih beroperasi di tengah kekurangan bahan bakar, sedangkan lainnya menggunakan gerobak yang ditarik hewan, sepeda, dan sepeda motor.

Secara bersamaan, ribuan orang kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza tengah dan beberapa bagian timur Khan Younis di selatan melalui Jalan Al-Rashid di pesisir barat dan Jalan Salah al-Din di timur.

Ratusan warga sipil yang mengungsi harus mendirikan tenda di atas reruntuhan rumah mereka setelah kembali.

Penarikan pasukan Israel secara bertahap menuju garis kuning selesai pada Jumat sesuai dengan rencana Presiden AS Donald Trump.

Pasukan militer telah ditarik dari Kota Gaza di utara, kecuali permukiman Shejaiya dan sebagian permukiman Al-Tuffah dan Zeitoun; serta bagian tengah dan timur Khan Younis di selatan. Warga Palestina dilarang memasuki Beit Hanoun dan Beit Lahia di Gaza utara.

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan pada Sabtu bahwa lebih dari 5.000 misi, termasuk operasi kemanusiaan, kesehatan, penyelamatan, dan bantuan, telah dilaksanakan dalam 24 jam terakhir di seluruh kegubernuran Gaza.

Trump pada Rabu mengumumkan bahwa Israel dan Hamas menyetujui pelaksanaan tahap pertama dari rencana 20 poin yang ia rancang pada 29 September, yang mencakup gencatan senjata di Gaza, pertukaran tawanan, dan penarikan bertahap pasukan Israel.

Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, serta pelucutan senjata Hamas.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina di daerah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan membuatnya tidak layak huni.

Sumber: Anadolu

Baca selanjutnya
150 jenazah....

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE