NEGERI di ujung utara Kepri bukanlah suatu daerah yang terkenang kucil, namun jauh berada di perbatasan Laut Tiongkok Selatan, negeri yang disebut Natuna tersebut memiliki eksotis geografis. Keeksotisan tersebut terbukti masuk dalam satu di antara pesona Kepulauan Riau yang disebut Alif Stone Park.
Menghabiskan setengah hari perjalanan laut dari Ibukota Provinsi Kepri dengan feri, bukanlah sesuatu yang sia-sia, karena Alif Stone Park yang berlokasi persis di Desa Sepempang Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna tersebut memberikan nuansa wisata penyegar mata bagi pengunjung yang haus pandang akan keindahan panorama pantai.
Alif Stone Park yang dimiliki oleh Both Sudargo pada 2006 lalu, awalnya hanyalah sebuah pinggiran pantai yang terdiri dari bebatuan besar di pesisir darat dan laut.
Namun munculnya nama Alif yang disebut-sebut masyarakat tempatan tersebut, karena dari ratusan batu yang ada hanya satu yang tegak berdiri dan tertinggi dari yang lain, itulah yang disebut Alif simbol Arab seperti angka satu.
Bahkan pengunjung bisa menikmati keindahannya dengan berjalan dari batu ke batu, atau memasuki celah dari himpitan batu yang renggang bak labirin dalam permainan teka teki.
Sebagaimana yang diceritakan oleh putri ke empat Both Sudargo, Ezra Candra Tanaya bahwa Taman Batu Alif yang mulai dikerjakan pada 2008 silam merupakan gagasan murni dari sang ayah.
Meskipun masih terhitung belia untuk suatu peremajaan objek wisata, akan tetapi kekaguman dan takjub tak mampu dipungkiri melihat wahana dari 180 jangkauan mata yang pernah ke Alif.
"Banyak dari mereka 'bengong' melihat batu-batu disini, karena secara logika takkan pernah terpikirkan siapa yang meletakkan bebatuan itu disini," ujar Ezra.
Bahkan, Alif sering dijadikan fokus dari niat masyarakat jika mendengar atau terdengar bahkan membaca wisata Natuna. Hal ini disampaikan Ezra dengan melihat kunjungan wisata baik domestik maupun internasional.
"Selain wisata domestik yang berkunjung pada akhir pekan atau liburan, wisatawan asing paling banyak datang berasal dari Australia dan Jepang, " ujarnya.
Sehingga tidak heran, Alif Stone Park masuk dalam Citra Pesona Wisata dengan meraih "Cipta Award 2014" dengan prestasi terbaik ke dua lomba Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berwawasan Lingkungan tingkat Kepri pada 2014.
"Semua itu tidak terlepas dari ide dan gagasan orang tua dalan merancangnya, tanpa pernah mengharap pemerintah, " kata Ezra.
Kedepan, sang ayah berencana memberi tambahan kafe, penginapan dan pemungutan iuran masuk bagi setiap pengunjung. Karena ujarnya, sebagai suatu tempat wisata tentu ada keinginan memajukan objek wisata tersebut dari waktu ke waktu.
"Bahkan kita menyiapkan petugas kebersihan untuk memungut sampah yang dibuang pengunjung ke laut, agar kebersihan dan keindahan Alif terus terjaga dengan baik," paparnya.
Ezra mengakui masih banyak yang harus dilengkapi agar Alif Stone Park semakin berkembang dan maju, yang secara tidak langsung juga memberikan kesan yang istimewa bagi Kabupaten Natuna di mata kabupaten kota se-Indonesia dan jajaran negara-negara lain di dunia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar