BI Prediksi Ekonomi Kepri Tumbuh 4,6 Persen

id bi,prediski,ekonomi,kepri,tumbuh,persen

Apalagi sekarang sudah ada Wagub Kepri, ini jadi darah segar bagi kita
Batam (Antara Kepri) - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau mencapai 4,2 persen hingga 4,6 persen pada 2018 menguat dibanding 2017 yang hanya pada kisaran 2 persen.

"Mencermati perkembangan perekonomian global, nasional dan regional Kepri di 2017 serta tantangan ke depan, kami memperkirakan perekonomian Kepri 2018 akan tubuh pada kisaran 4,2 persen hingga 4,6 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, Gusti Raizal Ek Putra di Batam, Kamis.

Angka pertumbuhan itu, dengan catatan seluruh program pemerintah di daerah bisa dilaksanakan dengan baik.

Bahkan Gusti optimis, prediksi itu bisa terlampaui bila seluruh program pemerintah berjalan dan didukung kolaborasi berbagai pihak.

"Apalagi sekarang sudah ada Wagub Kepri, ini jadi darah segar bagi kita," kata dia.

Perekonomian global diperkirakan tumbuh menguat sekitar 3,7 persen pada 2018, potensi lebih tinggi lagi untuk negara maju dan berkembang.

Menurut Gusti, perbaikan ekonomi global akan mendorong permintaan produk ekspor non migas Kepri dengan negara tujuan utama Singapura, AS, Tiongkok dan Jepang.

Sejalan dengan perkiraan pemulihan ekonomi global 2018, harga komoditas diperkirakan meningkat didorong penaikan permintaan global. Perbaikan harga migas diperkirakan mendorong ekspor migas Kepri.

Kemudian, pertumbuhan ekonomi di Kepri juga diharapkan tumbuh dari realisasi usulan proyek strategis seperti pembangunan Jembatan Batam-Bintan, pengembangan Pelabuhan Batuampar, pengembangan dan modernisasi Bandara Hang Nadim, Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Sauh, Pulau Asam, Galang Batang, juga KEK industri perikanan di Natuna.

Dalam kesempatan itu, Gusti memperkirakan pada 2018 pertumbuhan investasi meningkat, terutama bangunan,  didukung program Pemkot Batam untuk mendorong perekonomian dengan fokus utama di sektor pariwisata dan pengembangan pulau terluar.

"Selain itu, potensi pariwisata perlu terus ditingkatkan terutama sektor bahari, belanja dan 'leisure'," kata dia.

Pemulihan sektor utama yaitu pengolahan, juga ditopang restrukturisasi industri, misalnya menggabungkan perusahaan galangan kapal skala kecil agar lebih efisien dan memiliki kapasitas lebih baik untuk memenuhi permintaan, termasuk proses perbaikan kapal.

"Kami menyadari banyak tantangan, namun yang paling penting, bagaimana tidak hanya mengutamakan kepentingan sektoral. Ke depan, harus saling berkolaborasi dan bekerja sama, agar Kepri bisa kembali menjadi provinsi yang perekonomiannya tumbuh di atas nasional," kata Gusti. (Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE