"Pengambilan beras rastra tidak ada harga tebusnya," kata Kepala Sub Divre Bulog Batam-Karimun Agung Rohman yang dihubungi dari Tanjung Balai Karimun, Rabu.
Agung Rohman menegaskan sesuai ketentuan pemerintah, maka penerima rastra tidak dipungut biaya.
Ketentuan ini, kata Agung, sudah disampaikan kepada pengelola rumah pangan kita (RPK) untuk melanjutkan informasi kepada masyarakat.
"Karena RPK ini berada di masing-masing RT/RW,"katanya.
Ia mengatakan penyaluran rastra gratis diharapkan dapat membantu masyarakat miskin.
"Karena sekali mereka menerima sebanyak 15 Kg, jika mereka diharuskan menebus per kilonya Rp1.600, belum tentu semua mampu mengambilnya," katanya.
Keluarga penerima manfaat (KPM) dapat mengambil rastra secara cuma-cuma sebanyak 10 kilogram setiap bulannya.
Pasokan beras Bulog kini mencapai 850 ton, yang terdiri dari bantuan sosial beras kesejahteraan dan beras premium yang untuk dijual di pasaran.
"Stok beras di Karimun cukup aman, saat ini ada 850 ton yang tersedia di gudang Bulog," katanya.
Kementerian Sosial mengubah penyaluran rastra menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bansos Rastra.
Editor: Rusdianto
Komentar