Warga Lingga diimbau tidak membakar sembarangan

id kebakaran hutan,lingga

Warga Lingga diimbau tidak membakar sembarangan

Ilustrasi: petugas memadamkan api secara manual di lereng hutan lindung Sei Harapan, Batam, beberapa waktu lalu. (Antaranews Kepri)

masyarakat diimbau untuk menghindari pembakaran lahan saat musim panas ini terjadi.
Lingga (Antaranews Kepri) - Musim kemarau tiba Kepolisian Resor Lingga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran di hutan sembarangan, mengingat selama sepekan ini sedikitnya sebelas titik api seiring datangnya musim kemarau.

"Dari laporan yang kita terima dari Damkar ada sembilan titik di Pulau Singkep dan dua titik di Lingga, itu bisa saja lebih jika tidak diantisipasi," kata Kapolres Lingga AKBP Ucok Lasdin Silalahi kepada Antara, Rabu.

Mencegah kebakaran hutan, pihaknya melalui polsek-polsek dan Bhabinkamtibmas di beberapa kecamatan hingga desa, gencar melakukan sosialisasi sebagai upaya pencegahan. Sesuai dengan Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, bagi pelaku pembakaran hutan dapat dikenakan sanksi pidana.

Adanya kebakaran hutan di wilayah Sumatera, dia harapkan tidak terjadi di Lingga. Untuk itu masyarakat diimbau untuk menghindari pembakaran lahan saat musim panas ini terjadi.

Gencarnya sosialisasi tentang larangan pembakaran hutan ini juga mulai dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan pemasangan spanduk dan pengumuman menggunakan mobil polisi.

"Polsek-polsek sudah kita arahkan untuk melakukan sosialisasi larangan pembakaran hutan, dan pihak reskrim juga bekerja jika ada unsur kesengajaan," ucapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang saat ini menjabat sebagai Plt Sekda Lingga Junaidi Adjam mengatakan untuk mendapatkan Piala Adipura, Kabupaten Lingga harus bebas dari asap pembakaran, karena salah satu poin pentingnya adalah menjaga lingkungan dengan tidak membakar sampah sembarangan.

Hal ini, menurutnya sudah sangat sering disosialisasikan dinasnya melalui berbagai acara dalam rangka mendapatkan Piala Adipura.

Selain itu, menurutnya sampah apapun dan pupuk terbaik adalah dengan cara diolah bukan dibakar, apalagi sampah rumput atau tumbuhan merupakan pupuk yang sangat baik untuk tanaman dengan cara pengolahan yang sederhana.

"Kita juga sudah siapkan pasukan kuning dan tempat sampah, serta petugas juga siap menjemput ke rumah-rumah jadi tidak perlu lagi dibakar jika ada sampah di rumah," sebutnya. 

Editor : Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE