Lapas khusus wanita dibangun di Pulau Setokok

id lapas,wanita,pulau setokok,batam

Lapas khusus wanita dibangun di Pulau Setokok

Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo (Antaranews Kepri/Messa Haris)

Lokasinya itu sesuai dengan permintaan Kemenkumham yang diajukan sejak Februari lalu

Batam (Antaranews Kepri) - Lembaga Permasyarakatan (Lapas) khusus wanita akan dibangun di Pulau Setokok Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau dengan luas mencapai 9,98 hektare.

"Lokasinya itu sesuai dengan permintaan Kemenkumham yang diajukan sejak Februari lalu," kata Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, di Batam, Selasa.

Lukita mengatakan lahan tersebut dinilai cukup luas dan nantinya tidak hanya dibangun Lapas. Namum, kata Lukita, nantinya akan dibangun balai pendidikan dan latihan (Diklat) bagi para pegawai dil lingkungan Kemenkumham.

"Fasilitas balai Diklat akan dibangun juga di sana dan permintaannya di awal Februari kemarin, sudah kita respons," ujar Lukita.

Menurut Lukita pembangunan Lapas di Pulau Setokok dinilai cocok karena jauh dari pemukan warga dan dikelilingi lautan seperti Lapas Nusakambangan.

"Itu inisiatifnya datang sendiri dari Kemenkumham dan saya yakin sudah dilakukan kajian oleh Kemenkumham," kata Lukita.

Sebelumnya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly mengatakan pihaknya akan membangun Lapas khusus wanita dengan luas sekitar sembilan hektare lebih di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Baca juga: Kemenkumham akan bangun lapas wanita di Batam

Kemenhumham, kata Yasonna sudah dapat lahan dari BP Batam dengan luas mencapai sekitar 9,98 hektare.

Ketua DPRD Provinsi Kepri, Jumaga Nadeak mendukung penuh pembangunan Lapas khusus wanita. 

Dengan adanya Lapas tersebut, kata Jumaga dapat mengurangi beban Lapas yang ada saat ini.

Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau akan mengevaluasi Rumah Tahanan (Rutan) Baloi di Kota Batam dan meminta agar dilakukan pemisahan antara warga binaan perempuan dengan anak-anak.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Ombudsman Provinsi Kepri, Achmad Irham Satria, mengatakan pihaknya akan membuat agenda untuk mengevaluasi Rutan Baloi.

Ombudsman, kata Irham, mendapatkan informasi di Rutan Baloi digabungkan antara perempuan dan anak-anak.

Evaluasi nantinya, kata Irham, dilakukan untuk melihat langsung kondisi di Rutan Baloi. Pihaknya berharap Rutan wanita dan anakanak dapat dipisahkan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.(Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE