Lelang Bandara Hang Nadim dilaksanakan Desember

id lelang,bandara hang nadim,batam

Lelang Bandara Hang Nadim dilaksanakan Desember

Ribuan penumpang memadati Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Dalam setahun pihak pengelola Bandara Hang Nadim mencatat ada sekitar enam juta penumpang yang keluar dan masuk Kota Batam, Provinsi Kepri. (Antaranews Kepri/Messa Haris)

Pola pengembangannya dibangun dulu baru dioperasikan dan pengelolaannya tetap di kita
Batam (Antaranews Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam berencana mulai melakukan proses lelang pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim pada Desember mendatang.

General Manager Badan Usaha Bandar Udara (GM BUBU) Hang Nadim, Suwarso, di Batam, Kepulauan Riau, Selasa, mengatakan awalnya lelang direncanakan pada November, namun dikarenakan banyaknya investor yang berminat, lelang diundur ke Desember.

"Tadi ada investor dari Zurich, Swiss yang sedang rapat sama kita dan mereka meminta penjelasan tentang pengembangan bandara," katanya. 

Suwarso menambahkan direncanakan pengembangan pertama yang dilakukan adalah dengan pembangunan terminal baru, setelah itu kargo.

Namun lanjutnya, ada kabar lain yang menyebutkan nantinya pembangunan dilakukan bersamaan. "Jadi nanti kalau gudangnya di sebelah kanan, terminal barunya di sebelah kiri," paparnya.

BP Batam kata Suwarso, sudah melakukan "market sounding" kepada para investor yang tertarik untuk mengembangkan Bandara Hang Nadim. 

Dari beberapa investor kata dia, Incheon International Airport Coporate (IIAC) sangat tertarik untuk mengembangkan Bandara Hang Nadim. 

Bahkan beberapa waktu lalu manajemen IIAC berencana menjadikan Bandara Hang Nadim sebagai hub penerbangan internasional. 

"Incheon sampai saat ini yang paling gencar ingin mengembangkan Hang Nadim," ujarnya.

Kata dia, dengan pengembangan nantinya Bandara Hang Nadim Batam bisa menampung 10 juta penumpang lebih dalam satu tahun

Selama ini lanjutnya, Bandara Hang Nadim yang daya tampungnya bisa mencapai enam juta per tahun.

"Pola pengembangannya dibangun dulu baru dioperasikan dan pengelolaannya tetap di kita," katanya. 

Selama ini kata dia, banyak investor yang tidak hanya menginginkan melakukan pengembangan, tetapi juga pengelolaan. 

Namun hal itu, kata Suwarso, tidak bisa diberikan dan Bandara harus dikelola oleh pemerintah. "Ini masih terjadi tarik ulur, tapi prinsipnya itu (bandara dikelola negara asing) tidak boleh," katanya.

Sehingga saat ini BP Batam kata Suwarso, sedang mencari formula yang pas untuk menjalin kerja sama pengembangan Bandara Hang Nadim. 

Selain itu kata dia, dalam pengembangan Bandara Hang Nadim, BP Batam tidak ingin investor hanya melakukan di sisi terminal saja.

Tapi harus secara keseluruhan, sehingga Bandara Hang Nadim bisa lebih baik dari saat ini. "Kita ingin mereka (investor) melakukan pembangunan di lahan-lahan Bandara, misalnya penambangan 'runway' dan gudang," ujarnya.

Saat ini lanjutnya, lahan yang digunakan di Bandara Hang Nadim Batam baru sekitar 35 persen dari luas area yang yang mencapai 1.762 hektare.

"Jadi kita tidak ingin hanya konsentrasi terminal saja dan kita kembangkan lagi yang lainnya," ujarnya.(Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE