Desa Teluk Sasah Bintan berhasil raup PAD di 2018

id Desa Teluk Sasah Bintan berhasil raup PAD di 2018

Desa Teluk Sasah Bintan berhasil raup PAD di 2018

Kadis PMD Dukcapil Provinsi Kepri Sardison (Ogen)

Tetap harus sesuai aturan. Yaitu desa bisa mengelola ekonomi masyarakat (individu) dan usaha ekonomi desa BUMDes
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Desa Teluk Sasah, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau berhasil meraup Pendapatan Asli Desa (PADes) dari beberapa usaha yang dibangun melalui Dana desa (DD) tahun 2018. 

“Teluk Sasah itu PADes (pendapatan asli desa) 2018 lalu diatas Rp 25 juta. Mereka ada usaha konveksi dan penyewaan ruko dan bangunan,” ujar Sardison, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DPMD Dukcapil) Provinsi Kepri, Sabtu.

Menurut Sardison, investasi pada usaha konveksi ini telah dilakukan selama dua tahun, mulai dari melaksanakan pelatihan bagi pekerja konveksi hingga pengadaan peralatan produksi. Kini jasa konveksi tersebut sudah dapat menerima pesanan dari sekolah-sekolah dan masyarakat di sekitar.

Sementara untuk penyewaan ruko dan bangunan disewa oleh masyarakat dan pihak swasta untuk anjungan tabungan mandiri (ATM). 

Memang tiap-tiap desa diminta mengelola potensi dan sumber daya untuk menggerakan perkonomian desa. Namun desa hanya diperbolehkan untuk mengelola potensi berdasarkan kewenangan desa. 

“Tetap harus sesuai aturan. Yaitu desa bisa mengelola ekonomi masyarakat (individu) dan usaha ekonomi desa BUMDes,” ucapnya.

Sardison turut mengungkapkan, beberapa desa kini mulai mengelola wisata di daerahnya. Seperti Gurun Pasir Telaga Biru di Desa Busung, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan yang kini telah viral.

“Tapi perlu diingat, begitu usaha desa mulai dirintis yang perlu dijaga adalah rasa aman dan nyaman, infrastruktur dan service,” tuturnya.

Sardison yakin desa-desa di Kepri mampu meningkatkan perekonomian, dan tak kalah dari desa-desa di Jawa yang mampu membukukan penghasilan miliaran. Seperti Desa Ponggok di Klaten, yang mampu meraup penghasilan Rp14 miliar setahun.

“Saya yakin desa di Kepri mampu. Asal telaten, berani, memiliki inovasi dan yakin akan usaha. Jangan sebentar belum nampak hasil sudah menyerah. Potensi di Kepri ini luar biasa,” ungkap Sardison.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE